Logo ABC

Anak Muda Australia Rasakan Manfaat Belajar Bahasa Indonesia

Sam dan tim footy Krakatoas Football Club dengan anggota dari AIYA Victoria yang banyak menggelar kegiatan bahasa dan budaya Indonesia.
Sam dan tim footy Krakatoas Football Club dengan anggota dari AIYA Victoria yang banyak menggelar kegiatan bahasa dan budaya Indonesia.
Sumber :
  • abc

Menurut Kirrilly di zaman media sosial seperti sekarang ini, pendekatan mengajar Bahasa Indonesia harus mengedepankan aspek modern ketimbang pendekatan tradisional yang pada umumnya digunakan.

"Terkadang kita terperangkap dalam aspek tradisional Indonesia, misalnya mengajarkan tentang gamelan, batik, atau angklung, yang menurut saya juga keren dari Indonesia. Namun, ini terlalu sempit."

Hal senada pun disampaikan oleh Profesor Studi Asia Tenggara, David Hill, yang mengatakan seharusnya budaya dan bahasa Indonesia lebih dikedepankan dengan budaya-budaya anak muda agar menarik minat di Australia.

"Jadi, saya pikir tidak ada gunanya kalau misalnya Pemerintah Indonesia mengirim gamelan atau kadang-kadang misalnya pameran fesyen jilbab. Itu tidak menarik untuk anak muda di sini," kata David kepada Natasya Salim dari ABC News.

"Lebih baik dicari apa yang paling disukai anak muda di Indonesia, itulah yang harus tercerminkan di sini [Australia] untuk membuktikan perspektif mengenai Indonesia yang kontemporer."

Tapi menurut Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Canberra, M. Imran Hanafi, selain dari memperkenalkan elemen tradisional, seperti tarian, Angklung, Gamelan, atau kuliner, KBRI Canberra juga berusaha memperkenalkan budaya kontemporer Indonesia sejak enam tahun lalu.

"Beberapa tahun terakhir, kita masuk ke sekolah [di Australia] dengan seni kontemporer. Salah satu finalis "Indonesian Idol", namanya Michael J … tampil di Australia Barat, Victoria, dan ACT," kata Imran.

Dalam sebuah kesempatan di tahun 2018, Michael J menyanyikan lagu Bahasa Indonesia kepada 1.000 pelajar Australia yang disiarkan secara langsung dengan 1.000 pelajar di Surabaya.