Transaksi Lunas Dibatalkan Sepihak oleh Lazada

Lazada ingin memberi kemudahan bagi konsumennya.
Sumber :
  • Viva.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id - Apakah sebutan yang layak bagi sebuah perusahaan yang membatalkan secara sepihak transaksi yang sudah dibayar lunas konsumen, dan mengembalikan dana konsumen tersebut dalam bentuk voucher belanja yang hanya bisa dibelanjakan di perusahaan tersebut? Inilah pengalaman saya dengan Lazada. Berikut saya sampaikan kronologi peristiwa dan komplain saya atas perlakuan Lazada:

Pada 12 Desember 2015 malam, saya membeli 1 unit sepeda motor Honda Vario (order ID 319361429) dan 3 unit sepeda motor Honda Revo (order ID 317281429) dari Lazada. 3 unit Honda Revo saya beli masing-masing Rp 500.000 (total Rp 1.500.000), sementara Honda Vario Rp 2.700.000 untuk pembelian cash on the road.

Edu House Rayakan Harlah ke-8



Saya bukan hanya melihat display awal di situs Lazada, namun juga sudah membaca deskripsi produk. Yang saya beli memang 4 unit sepeda motor secara cash on the road. Saya bukan membeli helm, jaket, atau membeli secara kredit. Sekali lagi, yang tertera di display dan deskripsi produk pada situs Lazada adalah harga sepeda motor secara cash on the road (khusus wilayah Jabodetabek).

Angka tersebut juga bukan angka untuk uang muka (DP). Saya tahu harga tersebut memang sangat murah. Saya pikir ini bagian dari promosi gila-gilaan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). Saya lakukan pembayaran melalui transfer ATM BCA kurang dari satu jam sejak booking. Transaksi saya sah dan dikonfirmasi oleh Lazada.

Pada Senin, 14 Desember 2015, saya iseng membuka kembali situs Lazada dan melihat harga sepeda motor yang harganya di bawah Rp 3 juta. Kali ini, tampilan display awal masih sama, hanya saja di bagian deskripsi produk sudah ada tambahan keterangan bawah harga tersebut adalah harga kredit. Di tanggal yang sama, sore hari, saya mendapat telepon dari Honda Angsana (tenant sepeda motor di Lazada).

Dengan ragu staf Angsana bertanya apakah saya membeli sepeda motor secara kredit. Saya jelaskan bahwa saya membeli sepeda motor secara cash on the road. Dua hari kemudian, Rabu, 16 Desember 2015, kembali perwakilan Honda Angsana menelpon saya. Rupaya mereka kebingungan kenapa ada orang membeli sepeda motor cash dengan harga sangat murah. Mereka menanyakan apakah saya membeli sepeda motor secara kredit? Saya jawab bahwa saya membeli sepeda motor secara cash on the road. Dia meminta maaf dan mengatakan akan menyelidiki dulu di mana letak kesalahannya.

Dua kali ditelepon membuat saya khawatir harga itu adalah sebuah kesalahan dan awalnya saya pikir kesalahan ada pada Honda Angsana. Saya khawatir kalau pegawai yang membuat kesalahan itu akan mendapatkan konsekuensi yang berat, mulai dari diminta mengganti kerugian hingga dipecat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Detik-detik Jelang Terbitnya Buku Terbaru Pidi Baiq