Mahasiswa RI Ciptakan Aplikasi Deteksi Karakter Manusia

Mahasiswa Binus ciptakan aplikasi deteksi karakter
Sumber :
  • Agus Tri Haryanto/Viva.co.id

VIVA.co.id – Bina Nusantara (Binus) University berhasil merancang aplikasi yang bisa mendeteksi kepribadian seseorang melalui media sosial. Aplikasi yang dinamakan Big 5 Traits Personal Prediction pun diklaim menjadi aplikasi pertama di Indonesia yang bisa mendeteksi karakter seseorang.

Smart City Bukan Soal Banyak Aplikasi Tapi Solusi

Aplikasi mobile itu dikembangkan oleh tiga mahasiswa, yakni Albert Wijaya, Irwan Prasetia, dan Nathanael Febrianto. Seperti inovasi yang sudah-sudah di Binus, Big 5 Traits Personal Prediction ini merupakan jalur yang harus dilalui oleh mahasiswa sebelum lulus kuliah.

Diketahui, ketiga mahasiswa tersebut ialah berasal dari Fakultas Komputer Sains dengan jurusan Teknik Informatika. Sebelumnya, penemuan kursi roda yang bisa dikendalikan dengan otak dan robot humanoid asli Indonesia juga berhasil dikembangkan oleh mahasiswa Binus dalam meraih gelar sarjananya.

Alat Buka Tutup Irigasi Sawah Ini Dikontrol via Aplikasi

"Sejauh ini, aplikasi yang bisa mendeteksi kepribadian belum pernah kami temukan di Indonesia. Sebenarnya ada soal pendeteksi kepribadian secara online, seperti aplikasi-aplikasi kecil di Facebook, namun datanya tidak begitu akurat dalam mendeteksi kepribadian seseorang," ujar Dosen Pembimbing penelitian The Big Predicition System, Derwin Suhartono ditemui di Binus, Kebon Jeruk, Jakarta, Senin, 4 April 2016.

Albert mengemukakan, dalam mengungkap isi karakter seseorang maka diperlukan user ID dari akun Twitter. Data berupa cuitan-cuitan itu akan dianalisis oleh aplikasi buatan mahasiswa Binus ini. Diinformasikan, pengembangan aplikasi mereka juga melibatkan dosen psikologi yang berasal dari Binus.

Pesan Ustaz Secara Online Resmi Diluncurkan

"Usai memasukkan user ID Twitter, aplikasi mobile kita akan merangkum 50 tweet terbaru seseorang tersebut. Tweet itu tersebut harus murni berupa teks, bukan berupa link yang postingan dari Path, Instagram, atau lainnya," ungkapnya.

Pemilihan Twitter sebagai wadah untuk memprediksi karakter seseorang, karena jejaring sosial berlogo burung itu rata-rata masih konsisten dengan cuitan berupa teks, sehingga mudah dianalisis. Hal tersebut, berbeda dengan Instagram yang memiliki foto, Path dengan lokasinya, atau Facebook yang sekarang lebih banyak akan berbagi video atau berita.

Alasan lainnya lagi tak menggunakan media sosial lain, kata Albert, untuk mengolah datanya cukup besar, sehingga diperlukan komputer atau alat dengan spesifikasi tinggi dan dibutuhkan memori penyimpanan yang jauh lebih besar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya