Komisi IV Nilai Ada Standar Ganda Dilakukan Pemprov DKI

Ketua Komisi IV DPR RI, Edhy Prabowo.
Sumber :

VIVA.co.id – Anggota Komisi IV DPR RI  Edhy Prabowo menegaskan bahwa Indonesia bukan negara pengusaha. Sebab itu, ia meminta agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berlaku adil dalam hal penggusuran.

Gerindra Harap Suara di Pemilu 2029 Naik, Biar Dapat Bantuan Dana Parpol Lebih Banyak

"Tanya dulu kenapa rakyat digusur bisa, kenapa pengusaha itu tidak bisa? Kenapa orang yang lebih kuat kita tidak berani? Demi kepentingan yangg lebih besar. Negara ini bukan negara pengusaha, tapi negara rakyat Indonesia. Kasus Pasar Ikan, harusnya kita pahami bagaimana rakyat kita susah," ujar Edhy kepada awak media di kompleks DPR, Kamis 14 April 2016.

Politisi Gerindra itu menilai adanya standar ganda yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta saat melakukan penggusuran. Bahkan, Edhi mengenang Ahok saat bertugas di Komisi II DPR dan komplain soal sodetan Cisadane di Tangerang. Namun, ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta justru tidak dilakukan.

Dapat Bantuan Dana Parpol Rp 20 M, Gerindra: Ini Teramat Besar, Tapi Belum Cukup

"Iya (ada standar ganda). Ahok saat Komisi II pernah komplain sodetan Cisadane di Tangerang. Kenapa tidak berlaku saat dia jadi Gubernur di Jakarta. Kenapa mereka belum bergeser? Ada sesuatu yang enggak pas," ujarnya.

Alhasil, Komisi IV meminta agar proyek reklamasi dihentikan. Bahkan harus disegel dan dibongkar bila perlu.

Kemendagri Serahkan Bantuan Dana Parpol Rp20 Miliar ke Gerindra

"Ini harus dihentikan sampai aturan dipenuhi. Harus disegel, dibongkar kalau perlu," ujarnya. (web)

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden RI Prabowo Subianto.

Gerindra Pastikan Hubungan Megawati-Prabowo Adem Meski Absen Sidang Tahunan MPR

Sekjen Partai Gerindra, Sugiono angkat bicara soal absennya Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dalam sidang tahunan MPR RI 2025.

img_title
VIVA.co.id
15 Agustus 2025