Presiden Direktur PT Lion Air Grup Edward Sirait

Kami Tidak Mengambil Alih Bandara Halim

Presiden Direktur PT Lion Air Group Edward Sirait
Sumber :
  • VIVA.co.id/M. Ali. Wafa

Semua rute itu menjadi gemuk ketika ada persaingan, akan kurus kalau semua maskapai merugi. Seperti Jakarta-Medan itu lebih bagus penumpangnya, dibanding Jakarta-Surabaya. Karena di Surabaya banyak maskapai di sana. Kita harus tahu karakter masyarakatnya. Mereka mau ke mana. Kita pelajari itu.

Irjen Ferdy Sambo: Polisi Nakal Ngapain Dibela, Pecat!

Soal izin rute, apakah Lion Air Grup mengalami kesulitan?

Ada beberapa hal yang kita pikir kurang tepat. Contoh bandara-bandara yang baru direhabilitasi. Tapi yang kami utamakan adalah aspek keamanan demi kepentingan masyarakat.

Irjen Ferdy Sambo: Jangan Viralkan Polisi Nakal, Lapor Propam Saja

Lalu, bagaimana dengan ekspansi? Apa rencana Lion Grup?

Kami memang selalu ingin mengembangkan tapi semua perlu pengkajian yang matang. Hanya saja saat ini pasar terbesar adalah Asia Selatan. Di China dan India dengan jumlah penduduk yang besar merupakan pasar yang cukup baik.

Gus Yahya: NU Bukan Batu Loncatan Nyapres

Memang kebanyakan statusnya mereka menggunakan pesawat kami dengan charter tapi penerbangan langsung. Meski selatan tapi wilayah sana terbuka luas. Sekarang masih membenahi di dalam negeri dulu saja. seperti Batik Air dan Lion Air bagaimana supaya bisa membaik dari sisi delay manajemen. Jadi soal delay manajemen  akan kami tingkatkan dari sekarang 82,5 persen target kami 85 persen.

Pembenahan di dalam negeri?

Ya, pembenahan manajemen ke dalam. Seperti mereschedule jadwal jangan sampai ada lagi keterlambatan. Saat ini manajemen delay kita sudah cukup baik hanya perlu perbaikan lagi dan akan terus kami lakukan. Saat pesawat kami rusak di daerah dan jauh butuh waktu untuk perbaikan. Jadi kami lagi mencari jalan bagaimana meminimalisasi bagaimana supaya delay tidak sering terjadi. Kami butuh waktu satu setengah tahun untuk melakukan pembenahan.

Seperti halnya banyak kejadian pencurian di bagasi itu adalah oknum, dan kami sedang menelusurinya. Ternyata banyak faktor dari karena lapar, kalap dan butuh uang. Saat ini mungkin sudah berkurang sekitar 30 persen, pengawasan kami tingkatkan, dan kami akan terus mengimbau calon penumpang untuk tetap menjaga keamanan barang bawaannya.
Saat ini pembenahan pesawat juga sedang kami lakukan di Batam. Termasuk dengan kru seperti awak pesawat dan semua kru yang terlibat kami berikan pelatihan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya