11 Tahun Berdiri, LPS Likuidasi 75 Bank

Fauzi Ikhsan
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Sejak berdiri pada 2005, Lembaga Penjamin Simpanan setidaknya telah melikuidasi, atau menutup 75 bank yang bermasalah. LPS juga telah membayar dana milik nasabah sebesar Rp1,4 triliun, atau sekitar 78 persen. Sedangkan sisanya, yaitu sekitar 22 persen tidak terbayarkan dengan nilai sekitar Rp310 miliar.

Gara-gara Hal Ini, Nasabah Loyal BTN Meningkat 222 Persen

"Ada beberapa persyaratan yang tidak terpenuhi, sehingga dana milik nasabah tidak bisa dibayarkan LPS," kata Fauzi Ichsan, kepala eksekutif LPS, di kantor LPS Yogyakarta, Selasa 15 November 2016.

Beberapa alasan dana nasabah tidak bisa dibayar oleh LPS, di antaranya dana nasabah tidak di atas Rp2 miliar, nasabah tidak terlihat hal-hal yang menyebabkan bank gagal, simpanan tidak tercatat dalam neraca, dan penyalahgunaan kewenangan oleh pihak, atau oknum perbankan.

Laba Bersih BTN 2021 Naik 48,3 Persen, NPL Turun

"Besaran dananya juga cukup besar sekitar Rp308 miliar," katanya.

Fauzi menyatakan, aset dari LPS hingga 31 Oktober 2016, mencapai Rp72 triliun. Terdiri dari investasi, atau surat berharga negara senilai Rp69 triliun dan non investasi Rp3 triliun.

Kinerja BTN Lampaui Industri Perbankan Kala Pandemi karena Ini

"Dari pemerintah sendiri, hanya menyuntik anggaran sekitar Rp4 triliun, dan sisanya dari premi yang dibayarkan oleh bank peserta LPS," ujarnya. (asp)

Menara PT Bank Central Asia Tbk (BCA) MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Bos BCA Buka-bukaan Dampak Tarif Trump ke Perbankan RI

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenakan tarif impor ke sejumlah negara, termasuk Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2025