Perusahaan RI Jadi Pemain Utama Kertas Fotokopi di Jepang

Jepang
Sumber :

VIVA.co.id – Sebagai negara maju, pasar Jepang yang kompetitif, menuntut kualifikasi ketat yang harus dipenuhi para pelaku usaha yang ingin ber bermain di dalamnya. Negara ini memang dikenal memiliki standar yang tinggi dalam berbagai aspek, tak terkecuali dalam bidang perdagangan. 

KADI Selidiki Antidumping Impor Kertas Karton Kemasan Dupleks dari Korsel-Malaysia

Salah satu produsen pulp dan kertas di Indonesia, Asia Pulp & Papper (AAP) Sinar Mas berhasil menjawab tantangan tersebut. Selain menembus pasar Jepang, APP juga memiliki perwakilan di negara Sakura itu dan menjadi salah satu pemain utama untuk produk kertas fotokopi. 

Sebagai informasi, sejak 2015, tercatat sekitar 25 persen pasar kertas fotokopi di Jepang, dengan volume 300 ribu ton per tahun dikuasai oleh APP. Ini belum termasuk kertas tisu, kertas cetak, kertas pembungkus, dan alat tulis kantor.

Tumbuh 5,11 Persen, Ekonomi RI Kuartal I-2024 Lebih Tinggi Dibanding Negara-negara Ini

Secara keseluruhan, Jepang adalah pasar ekspor ketiga terbesar bagi APP, dengan nilai penjualan US$800 juta per tahun. Untuk masuk ke Jepang, APP menggandeng Askul sebagai mitra distributor. Jaringan distribusi Askul telah menjangkau ke seluruh pelosok negeri Jepang.

Bukan tanpa kendala, Vice Executive Officer CSR & General Affairs Askul Corporation, Kamei mengungkapkan, isu pengelolaan hutan sempat menghambat langkah APP. Askul mendapat tekanan dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk mempertimbangkan aspek lingkungan dalam pengelolaan hutan. 

Sukanto Tanoto Disiapkan Lahan Investasi di IKN, Initip Gurita Bisnisnya

“Pada saat yang sama, Askul harus membeli kertas fotokopi,” ujar dia dikutip dari  keterangan tertulisnya, Rabu 14 Desember 2016.

Hal ini, menurutnya, membuat pihaknya menerapkan standar tertentu dalam pengelolaan hutan pemasok bahan baku, termasuk APP. "Ternyata, mereka dapat memenuhinya," ungkapnya. 

Askul juga turut berperan aktif dalam menangani isu lingkungan ini. Sejak 2008, mereka membuat program untuk setiap penjualan satu boks kertas fotokopi ditukar dengan penanaman dua pohon di Indonesia.

Pada akhirnya, isu lingkungan terbukti tidak menggoyahkan konsumen di Jepang. Tahun lalu, penjualan Askul berkisar 315 miliar yen. Tahun ini, penjualan mereka diperkirakan mencapai 345 miliar yen. Pasarnya sendiri mengalami pertumbuhan lima persen per tahun. 

Dalam kesempatan yang sama, Chairman APP Jepang (APPJ), Tan Ui San menegaskan, komitmen APP dalam kebijakan konservasi hutan. Selama hampir 20 tahun di pasar Jepang, APPJ telah berkontribusi untuk lingkungan. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya