BRI Optimistis RI Jadi Negara e-Commerce Terbesar Dunia

Ilustrasi e-commerce pasarprodukbumn.com
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk optimistis target Presiden Joko Widodo untuk menjadikan Indonesia negara e-commerce terbesar di dunia pada 2020 dapat tercapai. Optimisme itu muncul melihat jumlah usaha mikro, kecil, dan menengah, di mana ada lebih dari 50 juta pelaku UMKM Indonesia saat ini.

Industri E-Commerce Indonesia: Antara Inovasi, Efisiensi dan Regulasi yang Mendukung

Direktur Utama BRI, Asmawi Syam mengatakan, pemerintah melalui Himpunan Bank-bank Milik Negara, salah satunya BRI, telah memiliki beberapa strategi untuk mewujudkan tekad Jokowi ini.

Di antaranya, yaitu membangun 514 rumah kreatif badan usaha milik negara di seluruh kabupaten dan kota Indonesia untuk memberikan layanan konsultasi atau coaching clinic, agar UMKM dapat masuk sistem pasar digital (e-commerce) hingga level internasional.

Berkah Ramadan, Produk UMKM di E-Commerce dan Pengiriman Melonjak Tajam

"Kami sudah membangun rumah-rumah kreatif. Ini telah dicanangkan menteri BUMN (Rini Soemarno) untuk 2017, ada sebanyak 514 rumah kreatif yang mendukung UMKM masuk digital. Ada 121 pelaku UMKM yang sudah eksis setingkat regional yang akan kami jadikan setingkat internasional dalam e-commerce," kata Asmawi dalam acara puncak HUT BRI di JIExpo Kemayoran pada Minggu, 18 Desember 2016.

Program tersebut akan membantu UMKM dalam mencapai tiga hal, yaitu standardisasi produk, kemasan berkualitas, dan kepastian hukum dagang atau hak atas kekayaan intelektual.

E-Commerce Ini Perkuat Komitmen Dukung UMKM dan Brand Lokal dengan Inovasi Teknologi dan Logistik Terpadu

Kemudian, ia menyebutkan telah ada sinergi antarlembaga BUMN juga untuk mendorong keberhasilan e-commerce terbesar dunia. "Kami kerja sama dengan belanja.com. Kami jadikan sebagai saluran mereka untuk memasarkan produknya di situ," ujarnya.

Untuk itu, menurut dia, para pelaku UMKM tidak perlu gentar dan terus berupaya agar dapat tembus pasar internasional dengan memanfaatkan fasilitas yang ada dari kementerian/lembaga terkait.

cuci mata versi digital - meninggalkan keranjang belanja tanpa membeli

Perilaku Konsumen Era Digital: Keranjang Penuh, Tapi Dompet Selamat

Media sosial pemicu belanja impulsif, tapi banyak konsumen hanya mengisi keranjang tanpa checkout karena sadar perbedaan keinginan dan kebutuhan.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2025