Kemendikbud Imbau Masyarakat Ikut Tax Amnesty

Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Daryanto
Sumber :
  • Chandra Gian Asmara/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara mengamanatkan 20 persen alokasi belanja untuk pendidikan sesuai dengan Undang-undang. Namun, penyaluran belanja tentu akan tetap bergantung pada sektor pendapatan negara.

Prabowo: Tanpa Pendidikan, Tidak Mungkin Kita Jadi Negara Sejahtera

Porsi pendapatan negara terbesar bersumber dari sektor penerimaan pajak. Apabila penerimaan pajak tidak teroptimalisasi dengan baik, maka kucuran belanja ke sektor pendidikan pun bisa terhambat. Program pemerintah pun ikut terkena imbasnya.

Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Daryanto pun mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat, agar sadar akan kewajibannya kepada negara. Hal ini diungkapkan Daryanto, usai mengikuti program pengampunan pajak atau tax amnesty di kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak.

Istana Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Berdampak ke Pendidikan, KIP-LPDP Tetap Jalan

"Saya dari Inspektur Pendidikan, sangat berharap ada kesadaran membayar pajak. Ini menjadi sebuah keniscayaan bagus. Karena kita tahu, 20 persen alokasi dana APBN untuk program pendidikan," jelas Daryanto, Kamis 29 Desember 2016.

Menurutnya, program pengampunan pajak merupakan fasilitas yang seharusnya dimanfaatkan oleh seluruh elemen masyarakat, untuk memperbaiki kepatuhannya kepada negara. Penerimaan pajak, kata dia, merupakan instrumen penting untuk membangun negara.

Prioritaskan Pendidikan, Presiden Prabowo Gelontorkan Rp722,6 Triliun di RAPBN 2025

Hal senada turut diungkapkan oleh Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat DJP Hestu Yoga Saksama. Ia mengatakan, masih ada waktu untuk ikut serta dalam program tax amnesty sebelum masa periode pelaksanaan berakhir pada 31 Maret 2017 mendatang.

"Tinggal tiga hari tarif masih rendah. Ini kesempatan untuk memanfaatkan," ujarnya.
 

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di KPK (dok. istimewa)

Mau Geser Anggaran Jabar Rp5 Triliun Lebih, Dedi Mulyadi Minta Dipelototi KPK

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi ke KPK membahas efisiensi anggaran dan realokasi anggaran sebesai Rp5 Triliun lebih untuk kepentingan masyarakat

img_title
VIVA.co.id
19 Mei 2025