Cara Bank Cetak Ahli Properti untuk Penuhi Kebutuhan Rumah
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Bank yang berfokus pada pembiayaan perumahan, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), terus berupaya melakukan kegiatan untuk mengurangi kebutuhan rumah atau becklog di Indonesia. Salah satunya melalui pendidikan di sektor properti yang nantinya diharapkan dapat menciptakan ide kreatif dari wirausaha muda.
Corporate Secretary Bank BTN, Eko Waluyo, mengungkapkan sektor properti di Indonesia masih memiliki peluang besar untuk berkembang. Untuk menggarap peluang tersebut, perseroan membantu meningkatkan jumlah wirausaha di sektor properti, salah satunya melalui program Mini MBA in Property.
Program Mini MBA in Property yang merupakan program pendidikan hasil kerja sama Bank BTN dan School of Business and Management Institut Teknologi Bandung (SBM ITB). Program tersebut digelar selama satu bulan dengan materi teori dan praktik terkait real estate dan properti.
Eko mengatakan, jika mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi sektor properti bagi pendapatan domestik bruto (PDB) 2016 baru sebesar 2,81 persen. Dengan besaran kontribusi tersebut, lanjut Eko, menunjukkan ruang bagi sektor properti untuk berkembang di Indonesia masih besar.
“Adanya program Mini MBA in Property ini menjadi wujud komitmen kami mendukung penyediaan pasokan rumah dalam rangka meningkatkan sektor properti dan mensukseskan Program Sejuta Rumah. Sebab, sebanyak 119 siswa lulusan ini diharapkan dapat menjadi calon developer handal,” kata Eko dalam keterangan resminya, Minggu, 26 Februari 2017.
Apalagi, lanjutnya, BPS juga memprediksi lapangan usaha real estate akan mengalami peningkatan bisnis tertinggi pada kuartal 1 tahun ini. Peningkatan bisnis tersebut ditopang kenaikan permintaan dari dalam negeri serta harga jual.
Peningkatan permintaan rumah tersebut salah satunya disebabkan Program Sejuta Rumah yang tak hanya membutuhkan aliran pembiayaan pemilikan rumah yang lebih besar, tapi juga pasokan rumah yang lebih banyak.
“Sayangnya, pasokan rumah masih minim karena pendidikan terkait properti saat ini kebanyakan bersifat teori semata. Kami berharap para lulusan Mini MBA in Property ini dapat menjadi pengembang-pengembang handal yang mampu berperan nyata bagi ketersediaan pasokan rumah di Indonesia,” tuturnya.