Kominfo Yakin Penetrasi 4G Tembus 60 Persen

Ilustrasi menara telekomunikasi.
Sumber :
  • www.pixabay.com/blickpixel

VIVA.co.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika optimis penetrasi layanan 4G bisa menembus 60 persen dari total pelanggan operator seluler pada akhir 2017. Penetrasi 4G diyakini bisa menembus di atas 50 persen lantaran ekosistem mulai menyokongnya.

Indonesia Diminta Belajar dari Inggris dan Turki

"Setahun lalu penggunaan data 4G LTE masih 10-20 persen rerata industri. Pada 2016 sudah naik hingga 40 persen, akhir tahun ini saya rasa bisa tembus 60 persen secara industri untuk 4G," ujar Menkominfo Rudiantara dalam seminar Indonesia LTE Conference di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Selasa 25 April 2017.

Dia mengatakan, tumbuhnya penetrasi 4G mendapat dorongan dari operator yang masif membangun jaringan. Apalagi kini operator bisa makin mengembangkan jaringan dengan rencana penambahan frekuensi pada pita 2,1 Ghz dan 2,3 GHz. Untuk itu, Rudiantara meminta agar operator makin gencar mempromosikan 4G kepada pelanggannya.

Pemimpin Pasar Telekomunikasi Global Dukung Ekonomi Digital Indonesia

“Soalnya layanan ini lebih efisien bagi layanan data. Kita harus memacu cost of service yang lebih murah agar masyarakat menikmati internet cepat dengan harga terjangkau," katanya.

Selain masifnya operator dengan pembangunan jaringan, menurutnya, naiknya penetrasi 4G juga didorong oleh harga handset yang makin murah dan aplikasi streaming yang makin banyak. Dengan demikian, kata Rudiantara, saat ini tinggal model bisnisnya.

Sebab, menurut pengamatannya, pada beberapa operator, trafik yang tinggi pada data belum linear mengangkat pendapatan. Hal ini karena operator menjual paket data terlalu murah. 

Industri Telekomunikasi 2023: Tetap Optimis meski Tidak Baik-baik Saja

Pada kesempatan sama, Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini, mengungkapkan, perseroan tak lagi hanya menawarkan 4G, tetapi sudah 4,5G. "Kita 4,5G itu sudah for commercial loh. Di XL pertumbuhan pengguna 4G itu sudah di atas 40 persen," katanya.
 
Dian mengungkapkan, pada jaringan XL, aplikasi berbau 4G banyak diminati pelanggan, bahkan panggilan suara sekarang berbasis aplikasi yang digunakan. Tercatat setengah layanan voice call di XL datang malah dari aplikasi. 

“Dampaknya bagi XL adalah pendapatan voice tergerus lebih cepat. Ini pekerjaan kita harus bergerak mengejar ekosistemnya," kata dia. 

Sedangkan Wakil Direktur Utama Tri Indonesia, M Danny Buldansyah, menegaskan, pada tahun ini bagi Tri, tema yang diberikan ke pelanggan adalah 4G. Hal ini sesuai dengan tren penggunaan data Tri yang makin mengarah ke 4G.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya