Gerai Sevel Eleven Tutup karena Manajemen yang Lemah

Penirtiban Ijin Waralaba Seven Eleven
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVA.co.id – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menegaskan, penyebab usaha ritel Seven Eleven gulung tikar karena lemahnya manajeman yang berimbas pada keputusan investor. Mendag juga membantah lemahnya sektor usaha ritel di Indonesia menjadi salah satu penyebab Seven Eleven tutup.

Bakal Jabat Irjen Kemendag, Ahmad Luthfi Batal Nyagub Jateng?

"Ini murni judgment dari pemegang saham, mengapa harus tutup karena mereka ada perhitungan sendiri. Dalam satu usaha, misal merugi, kan ya harus ada keberanian untuk tutup. Tentu ada perhitungan sendiri kenapa tutup," kata Enggar di sela kunjungannya di Pasar Sarijadi Kota Bandung Jawa Barat, Rabu 28 Juni 2017.

Menurutnya, perkembangan usaha ritel di Indonesia sampai saat ini memiliki fase dan catatan yang cukup baik, misalnya, ritel Alfamart dan Indomart terus menunjukan progres positif dari sisi Manajeman dan pemegang saham.

Modus SPBE Curangi Takaran Gas 3 Kg: Isinya Berkurang hingga 700 Gram

Bahkan, dua ritel yang kerap head to head itu juga kerap memunculkan inovasi - inovasi baru yang berakibat bisa terus mempertahankan laju usaha masing - masing. Menurut Enggar, situasi tersebut seharusnya jadi acuan bagi manajeman Seven Eleven berinovasi dalam persaingan ritel di Indonesia.

"Kalau enggak ada inovasi dan perluasan, seperti itu (bisa tutup). Indomart dan Alfamart head to head. Apakah bisa kita larang dan menyebabkan karyawan kehilangan pekerjaan kan tidak. Tapi bagaimana indomaret dan warung itu juga hidup. Itu kita cari akal," tuturnya.

Ribuan Kontainer Bahan Baku Tertahan di Pelabuhan, Wamendag Ungkap Penyebabnya

Menurutnya, kementerian tengah merumuskan formulasi untuk warung tradisional dan usaha ritel bisa bertahan dengan memiliki konsumen masing - masing melalui konsep Distribution Centre. 

"Jadi nanti mereka wajib menyediakan satu distribusian Centre yang harga perolehan dari warung atau pedagang tradisional harus sama atau boleh lebih rendah dari Alfa dan Indomaret. Indomart sudah dilakukan dengan ada Indogrosir. Di Tangerang sudah dilakukan. Prinsipnya harus berikan akses yang sama pada pedagang menengah ke bawah," kata Enggar.

Satgas Pangan Polri Bersama Tim Gabungan Bea Cukai

Satgas Pangan Polri Awasi Proses Importasi Gula di PTPN III Pelabuhan Tanjung Priok

Tim Satgas Pangan Bareskrim Polri bersama Direktorat Bea Cukai melakukan monitoring dan pengawasan impor gula kristal putih (GKP) yang dilaksanakan oleh Perkebunan Nusant

img_title
VIVA.co.id
15 Juni 2024