'Ada Idealisme dan Pesan di Tiap Konser Saya'
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
Kami melihat di website DT bahwa mereka akan tur ke Asia. Saya langsung kontak agennya di Amerika. Alhamdulillah mendapat respons positif dan cepat.
Kenapa memilih Yogyakarta sebagai lokasi konser bukan Jakarta atau kota besar lain?
Gelaran ini bakal menyampaikan pesan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk selalu mengingat tentang pentingnya toleransi dan pluralisme. Karena, Yogyakarta adalah miniatur Indonesia dengan segala keberagaman masyarakatnya. Kami ingin memberikan pesan ke seluruh dunia bahwa Indonesia bukan hanya Jakarta.
Juga bahwa Indonesia itu damai dan aman. Silakan datang ke sini dan berinvestasi. Cita-cita saya adalah mendatangkan wisatawan sebanyak-banyaknya ke daerah-daerah di Indonesia. Dan konser menjadi salah satu cara yang paling jitu. Efek domino ekonomi akan terjadi, karena semua sektor ekonomi akan mendapatkan dampaknya.
Sejauh ini bagaimana antusiasme publik dengan konser ini?
Antusiasme publik sangat luar biasa. Tiket presale yang kami sediakan sebanyak 2.000 lembar ludes hanya dalam waktu lima jam.
Siapa saja band yang akan mendampingi?
Kami mengajak sejumlah musisi rock ternama dari dalam negeri. Band rock yang sudah konfirmasi akan hadir adalah Death Vomit, Kelompok Penerbang Roket, Power Metal, dan God Bless.
Sebenarnya apa harapan Anda dengan konser ini?
Semoga festival musik rock semacam ini dapat mengobati dahaga para pencinta musik rock di daerah yang merindukan tontonan berkualitas dunia.
Mengapa Anda tertarik menjadi promotor musik?
Saat kuliah saya konsisten di dunia tulis menulis. Tahun 2000 saya merintis bisnis penerbitan. Namun sekitar tahun 2004 dan 2005 bisnis buku saya jatuh.
Lalu?
Saya masih ingin konsisten di dunia kreatif. Sejak dulu saya hobi nonton musik, nonton konser. Saat di kampus suka nyari tiket gratis. Lalu nonton konser di Jakarta, luar kota, Singapura. Nah, saat itu saya lihat, nonton konser musik kok kayak gini doang.
Tahun 2002 saya sempat bikin konser pertama kali, yakni Glenn Fredly yang sedang hits dengan Januari. Waktu itu juga ada penyanyi Ello. Di luar dugaan tiketnya sold out. Hampir seribu orang enggak bisa masuk saat konser. Dari konser itu dapat untung Rp6 juta. Namun setelah itu, saya kembali tenggelam di dunia buku.