PBB Tuding Facebook Andil Sebarkan Kebencian di Myanmar

Para pria muslim Rohingya berlutut menyerah di kampung Inn Din, Myanmar.
Sumber :
  • Reuters

VIVA – Perserikatan Bangsa-bangsa menyalahkan Facebook, karena dianggap memainkan peran penting dalam kemungkinan genosida di Myanmar. Facebook dianggap andil sebagai medium menyebarkan ujaran kebencian.

Nakhoda Kapal yang Angkut 136 Rohingya ke Aceh Divonis 8 Tahun Penjara

Facebook belum menanggapi langsung kritik tersebut, meskipun pada waktu yang lalu perusahaan itu mengatakan bahwa pihaknya berupaya menghapus ujaran kebencian di Myanmar dan melarang orang menyebarkan kebencian, khususnya mengenai Rohingya.

Penyelidik PBB untuk Myanmar, Yanghee Lee mengatakan bahwa Facebook adalah bagian besar dari kehidupan publik, sipil, swasta, dan pemerintah yang menggunakannya untuk menyebarkan informasi melalui publik.

Semua Imigran Rohingya Kabur dari Kamp Penampungan di Aceh Barat

"Semuanya dilakukan melalui Facebook di Myanmar. Itu digunakan untuk menyampaikan pesan kepada publik. Namun, umat Buddha ultra-nasionalis yang juga memiliki akun Facebook benar-benar menghasut banyak kekerasan dan kebencian terhadap Rohingya atau etnis minoritas lainnya," kata Yanghee.

"Saya khawatir Facebook berubah menjadi monster dan bukan seperti semula," ujarnya, sebagaimana dikutip The Guardian.

MUI Bakal Gelar Ijtima Ulama, Dorong RUU Perampasan Aset

Salah satu biksu nasionalis garis keras Myanmar yang paling menonjol, Wirathu baru-baru ini berpendapat dan mengklaim bahwa retorika anti-Muslim yang dilakukannya tidak ada hubungan dengan kekerasan terhadap warga muslim Rohingya di negara bagian Rakhine.

Pengungsi Rohingya di Makassar diamankan polisi karena Perkosa Pelajar hingga Hamil dan Melahirkan. (Foto: Dokumen Polisi).

Pengungsi Rohingya Setubuhi Pelajar 16 Tahun di Makassar, Kabur saat Tahu Hamil

Polisi meringkus seorang pengungsi asal Rohingya di Kota Makassar Sulawesi Selatan. Warga Negara Asing, WNA bernama Mohammad Amin itu ditangkap polisi dugaan pemerkosaan.

img_title
VIVA.co.id
20 Juli 2024