Virus Corona Darurat Global, Korban Tewas Capai 213 Orang

Perawat sedang menangani korban virus corona.
Sumber :
  • vstory

VIVA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan status darurat untuk virus corona di China pada Kamis, 30 Januari 2020 waktu setempat. WHO mengakui bahwa virus mematikan itu telah menyebar ke sejumlah negara di dunia dan jumlah kasusnya melonjak lebih dari 10 kali lipat dalam sepekan,   

Bertarung Pulihkan Pandemi, Jalan Terjal Pemerintah Indonesia Bangkit dari Belenggu COVID-19

Adapun jumlah korban meninggal akibat virus mematikan tersebut pada Jumat, 31 Januari 2020 tercatat sudah mencapai 213 orang, dengan kasus terinfeksi sebanyak 9.692 orang. Sementara 102 ribu orang dilaporkan dalam penanganan medis karena menunjukkan gejala terinfeksi virus corona. 

Dikutip dari Aljazeera, WHO mendefinisikan status darurat global untuk virus corona sebagai peristiwa yang luar biasa karena berisiko menyebar ke negara-negara lain, sehingga membutuhkan respons global yang terkoordinasi. 

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

China pertama kali menginformasikan kepada WHO bahwa kasus virus corona pertama kali terjadi pada akhir Desember 2019 lalu. Sejak laporan kasus tersebut hingga kini, sudah sekitar 18 negara di dunia terpapar virus ini dan banyak peneliti berlomba untuk memahami bagaimana virus ini menyebar dan seberapa parah. 

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mencatat penyebaran mengkhawatirkan virus corona antara orang-orang di luar China. "Alasan utama untuk mengumumkan (status darurat) ini bukan karena apa yang terjadi di China tetapi karena yang terjadi di negara-negara lain," katanya.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

Dia menuturkan bahwa perhatian terbesar WHO adalah potensi penularan virus ini ke negara lainnya dengan sistem kesehatan yang lebih lemah dan tidak siap untuk menghadapinya. Kendati demikian, WHO yakin bahwa China bisa mengendalikan wabah virus tersebut. 

Perbatasan ditutup

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan bahwa pemerintah negeri Tirai Bambu yakin dan sanggup mengendalikan wabah. Dia bilang, China akan terus bekerja sama dengan WHO dan negara lainnya untuk menjaga keamanan kesehatan masyarakat global dan regional.

Merespons pengumuman darurat global, sejumlah negara membatasi perjalanan dan perdagangan ke negara-negara yang terkena dampak. Beberapa negara telah membatalkan penerbangan ke China dan beberapa bisnis seperti toko ditutup sementara. 

Presiden China Xi Jinping pun telah berkomitmen untuk membantu menghentikan penyebaran virus di luar perbatasannya. Sementara itu, Rusia mengumumkan menutup perbatasannya dengan China, mengikuti Mongolia dan Korea Utara untuk menjaga penyebaran wabah virus corona. Pihak berwenang Rusia menyatakan penutupan perbatasan diperpanjang hingga 1 Maret 2020.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya