Massa Demonstrasi Hong Kong Berkurang tapi Makin Gahar

Massa demonstrasi di Hong Kong.
Sumber :
  • Radio BBC

VIVA – Belasan orang kembali mengalami luka parah dalam aksi demonstrasi Hong Kong pada Minggu petang hingga malam. Akhir pekan kemarin, sudah memasuki akhir pekan ke-15 protes massa di Hong Kong.

Napi Lapas Cipinang Kendalikan Bisnis Open BO Pelajar Sejak 2023, Kok Bisa?

Awalnya, ribuan orang mengambil bagian dalam aksi damai dan melakukan pawai mulai dari pelabuhan Causeway Bay menuju kompleks pemerintahan di Admiralty yang menuntut agar pemerintah Hong Kong segera merespons lima poin tuntutan massa.

Namun, aksi massa kemudian menjadi rusuh saat sebagian peserta unjuk rasa yang berada di luar gedung legislatif mulai melempari batu bata dan bom molotov ke arah garis polisi.

Misteri Kasus Kematian Diplomat Muda Kemlu, Polisi Minta Tunggu 6 Hari Lagi

Polisi, kemudian membalas dengan menembakkan gas air mata dan menyiram massa dengan water cannon. Tak hanya itu merek juga disiram dengan zat pewarna sejenis cat biru yang mengandung gas air mata yang mana hal itu dilakukan untuk memudahkan aparat menahan demonstran yang dianggap rusuh.

Dikutip dari laman CNN Amerika, massa kemudian mulai membakar fasilitas dan merusak benda-benda yang ada di stasiun bawah tanah. Polisi kemudian menangkapi demonstran secara sporadis.

Pembunuh Prajurit TNI, KKB Male Tenggelen Ditangkap Satgas Damai Cartenz

Sedikitnya, 28 orang terluka pada Minggu tersebut, sebagaimana disampaikan pihak rumah sakit setempat. Sementara yang terluka 11 orang dengan dua orang dalam kondisi kritis.

Diperkirakan, jumlah massa dan intensitas demonstran melakukan protes sebenarnya menurun. Jumlah massa dilaporkan berkurang. Namun, militansi demonstran Hong Kong dicap lebih keras dan massa lebih gampang tersulut emosinya yang bisa menyebabkan kerusuhan. (asp)

Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth

Iuran BPJS Mau Naik, Anggota DPRD Jakarta Sentil Pemerintah: Layanan Harus Ikut Membaik!

Anggota DPRD DKI Jakarta menilai kebijakan menaikkan iuran BPJS harus dikaji ulang agar tak jadi beban baru bagi masyarakat, terlebih kelas menengah dan bawah.

img_title
VIVA.co.id
21 Juli 2025