Trump Tarik Separuh Pasukan di Afghanistan Bisa Picu Terorisme Baru

Donald Trump saat datangi markas tim suksesnya di Arlington, Virginia.
Sumber :
  • Video BBC

VIVA – Pemerintah  AS di bawah Presiden Donald Trump berencana mengurangi separuh jumlah pasukan militer Amerika Serikat di Afghanistan, sebelum Joe Biden mengambil alih kursi kepresidenan pada Januari 2021 mendatang.

NATO Minta Zelensky Pulihkan Hubungan dengan Trump Usai Cekcok di Gedung Putih

Pengurangan pasukan yang dimaksud, yakni dari 4.500 yang ada saat ini akan disisakan 2.500 pasukan. Sementara jumlah pasukan di Irak akan berkurang dari 3.000 menjadi 2.500 orang.

Baca juga: Menlu Bahrain Lakukan Kunjungan Bersejarah ke Israel

Terpopuler: Ketua RT-RW di Cinere Estate Minta Keadilan, Gas LPG 3 Kg Langka

Para kritikus menilai, penarikan pasukan ini akan semakin mengguncang kesepakatan damai dengan Taliban. Serta mendorong para pemberontak untuk semakin mengambil alih kekuasaan dan menurunkan moral pemerintah Afghanistan.

"Konsekuensi dari keluarnya Amerika secra dini, kemungkinan akan lebih buruk dari pada penarikan pasukan militer dari Irak pada era Obama di tahun 2011 lalu yang memicu kebangkitan ISIS dan babak baru terorisme global," ujar Pemimpin Mayoritas Senat dari Partai Republik, Mith McConnell, seperti dilansir The Guardian.

Bos Sriwijaya Air Ditahan Kejagung, Jokowi Sampai Turun Gunung Bantu RK-Suswono

Namun, beberapa analisis mengatakan, tidak jelas apakah perintah tersebut akan dilaksanakan secepat yang diinginkan Trump, untuk mengamankan warisannya dalam mengakhiri 'perang tanpa akhir'. (ren)

Presiden AS Donald Trump berlakukan tarif masuk barang impor ke AS

Trump Kenakan Tarif Impor 32% untuk Indonesia, Misteri Kematian Jurnalis di Kalsel dan Cairan Putih

Berita tentang Presiden Amerika Serikat (AS)Donald Trump memberlakukan tarif timbal balik lebih tinggi kepada puluhan negara jadi yang terpopuler di kanal news dan bisnis

img_title
VIVA.co.id
4 April 2025