AS Dukung Negara-negara Asia Tenggara Tegar Hadapi China

Kapal perang AS hampir bertabrakan kapal AL China di Laut Tiongkok Selatan (foto aerial)
Sumber :
  • Handout CNN/South China Morning Post

VIVA – Amerika Serikat (AS) menolak klaim maritim China di wilayah perairan Laut China Selatan, di luar hal yang diizinkan berdasarkan hukum internasional. AS juga mendukung negara-negara Asia Tenggara untuk menolak tekanan China.

NATO Minta Zelensky Pulihkan Hubungan dengan Trump Usai Cekcok di Gedung Putih

Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken dalam panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Filipina, Teodoro Locsin.

"Menteri Luar Negeri Blinken berjanji untuk mendukung negara-negara Asia Tenggara dalam menghadapi tekanan Republik Rakyat Tiongkok," kata Blinken dalam laporan yang dirilis Kementerian Luar Negeri AS dilansir Channel News Asia, Kamis 28 Januari 2021.

Tunawisma di AS Meningkat 18 Persen Akibat Biaya Hidup yang Melonjak

Menlu Blinken, yang baru dilantik pekan ini di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden, menggarisbawahi bahwa AS menolak klaim maritim China di Laut China Selatan jika mereka melebihi zona maritim yang diizinkan untuk diklaim berdasarkan hukum internasional.

Seperti diketahui hubungan AS dengan China memburuk di bawah kepemimpinan mantan Presiden AS Donald Trump karena berbagai masalah termasuk pandemi COVID-19, kebijakan China atas Hong Kong, perlakuan China terhadap minoritas Muslim dan masalah perdagangan.

China: Veto AS atas Rancangan Resolusi DK PBB untuk Gaza Tunjukkan Standar Ganda

China mengklaim hampir semua wilayah Laut China Selatan yang kaya energi dan merupakan jalur perdagangan utama. Filipina, Brunei, Vietnam, Malaysia, dan Taiwan adalah beberapa negara yang juga mengklaim beberapa wilayah di perairan Laut China Selatan.

Amerika Serikat menuduh China memanfaatkan pandemi virus Corona untuk terus menambahkan kehadirannya di Laut China Selatan.

Presiden AS Donald Trump saat pidato di Kongres

Trump Akan Tutup Departemen Pendidikan, Jutaan Mahasiswa di AS Terancam Gagal Kuliah

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, diperkirakan akan mengeluarkan perintah eksekutif yang ditujukan untuk menghapus Departemen Pendidikan AS.

img_title
VIVA.co.id
7 Maret 2025