Indonesia Anggap Myanmar Tak Perlu Hadir di KTT ASEAN

Menlu Retno Marsudi di pertemuan ASEAN
Sumber :
  • Twitter @Menlu_RI

VIVA – Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menyebut Myanmar tidak harus diwakili di tingkat politik pada KTT Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang dijadwalkan pada 26-28 Oktober 2021

Hendri Dijanjikan Kerja di Thailand dengan Gaji Rp 159 Juta per Bulan, tapi Malah Disekap di Myanmar

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam pertemuan darurat para menlu ASEAN yang dilaksanakan secara virtual, Jumat malam 15 Oktober 2021. Pertemuan itu antara lain membahas pengecualian keikutsertaan pemimpin junta Myanmar dalam KTT ASEAN, mengingat krisis politik yang belum terselesaikan di negara itu.

“Indonesia mengusulkan partisipasi Myanmar di KTT tidak harus diwakili di tingkat politik sampai Myanmar memulihkan demokrasi melalui proses inklusif,” kata Menlu Retno melalui Twitter, Sabtu 16 Oktober 2021.

Delegasi Parlemen Thailand Sambangi DPR, Putu Rudana Dorong Implementasi Resolusi Myanmar

Dalam pertemuan tersebut, Retno juga menggarisbawahi tidak adanya kemajuan berarti dalam implementasi Konsensus Lima Poin yang disepakati para pemimpin ASEAN untuk membantu menyelesaikan krisis di Myanmar. Konsensus itu mencakup di antaranya dialog dengan semua pihak, akses kemanusiaan, dan penghentian semua tindakan kekerasan.

Malaysia, Filipina, dan Singapura juga menyatakan dukungan agar pemimpin junta Myanmar Min Aung Hlaing tidak disertakan dalam pertemuan puncak ASEAN. Sementara itu, Thailand menyuarakan sikap yang lebih bernada damai dengan menyatakan bahwa Thailand memandang Myanmar sebagai anggota keluarga ASEAN.

Di Forum AIPA, Putu DPR Dorong Dibentuk Task Force dalam Konflik Myanmar

Pengecualian terhadap Min Aung Hlaing dalam KTT ASEAN akan menjadi langkah besar bagi perhimpunan, yang memiliki kebijakan untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri satu sama lain dan telah lama tidak menggunakan sanksi atau tindakan keras lain untuk mengisolasi Myanmar. Meskipun tidak secara resmi diakui sebagai pemimpin ASEAN, Min Aung Hlaing diundang ke pertemuan para pemimpin pada April lalu ketika Konsensus Lima Poin disepakati. Kehadiran jenderal militer itu membuat marah anggota pemerintahan terpilih pimpinan Aung San Suu Kyi, yang digulingkan dalam kudeta 1 Februari 2021.

Konsensus itu mencakup di antaranya dialog dengan semua pihak, akses kemanusiaan, dan penghentian semua tindakan kekerasan. Malaysia, Filipina, dan Singapura juga menyatakan dukungan agar pemimpin junta Myanmar Min Aung Hlaing tidak disertakan dalam pertemuan puncak ASEAN. Sementara itu, Thailand menyuarakan sikap yang lebih bernada damai dengan menyatakan bahwa Thailand memandang Myanmar sebagai anggota keluarga ASEAN.

Pengecualian terhadap Min Aung Hlaing dalam KTT ASEAN akan menjadi langkah besar bagi perhimpunan, yang memiliki kebijakan untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri satu sama lain dan telah lama tidak menggunakan sanksi atau tindakan keras lain untuk mengisolasi Myanmar. Meskipun tidak secara resmi diakui sebagai pemimpin ASEAN, Min Aung Hlaing diundang ke pertemuan para pemimpin pada April lalu ketika Konsensus Lima Poin disepakati. Kehadiran jenderal militer itu membuat marah anggota pemerintahan terpilih pimpinan Aung San Suu Kyi, yang digulingkan dalam kudeta 1 Februari 2021.

Ilustrasi Pemerkosaan

Gadis ABG Diperkosa Bergilir, Bus Angkut Anak TK Terbakar hingga Bravo Kejagung

Berikut lima berita terpopuler VIVA.co.id kanal news. Terpopuler soal kasus pemerkosaan bergilir yang dialami gadis ABG di Jakarta Barat.

img_title
VIVA.co.id
25 Oktober 2024