5 Fakta Perang Parit di Perang Dunia 1 yang Perlu Kamu Tahu
- Learnodo Newtonic
3. Sistem Parit Menjadi Rumit
Perang parit
Parit yang dibangun dengan tujuan memberikan perlindungan selama pertempuran singkat. Dinding depan atau tembok pembatas dibangun menghadap musuh dan rata-rata sekitar 10 kaki. Ini dilapisi dengan karung pasir dari bawah ke atas memanjang 2 sampai 3 kaki di atas permukaan tanah. Sebagian besar parit memiliki kedalaman sekitar 3 meter dan lebar antara 1 dan 2 meter.
Mereka diperkuat dengan balok kayu untuk menopang. Sebuah langkan dibangun di parit yang memungkinkan seorang prajurit untuk melangkah dan melihat dari atas, biasanya melalui lubang di antara karung pasir. Dinding belakang juga dilapisi karung pasir yang membantu meredam ledakan dan memperkuat tembok dari ancaman curah hujan dan tembakan musuh.
4. Parit Dibangun Berpola Zig-zag
Perang parit
Parit dibangun dengan pola zig-zag. Ini untuk menghentikan pecahan peluru yang terbang di sepanjang parit dan untuk menyerap ledakan. Juga jika musuh berhasil memasuki parit, dia tidak bisa begitu saja menembak lurus ke bawah garis. Kawat berduri digunakan secara luas di depan garis depan dan jika diperlukan, menjadi penghalang utama bagi musuh yang berhasil mencapainya.
5. Terkena Serangan Mental
Perang parit
Prajurit akan terus-menerus takut akan serangan musuh dan bisa mendengar peluru meledak. Kondisi di parit membuat tidur sangat sulit sehingga tentara juga sangat sedikit istirahat. Apa yang dialami para prajurit dalam perang itu sangat mengecewakan.
Dampak dari perang parit ini membuat para tentang terkena mental, seperti ada beberapa tentara yang terkena tembakan kemudian tidak mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan, Ada sekitar 80.000 serangan peluru yang dilakukan oleh tentara Inggris selama Perang Dunia I. Prajurit biasanya harus kembali berperang setelah hanya beristirahat beberapa hari.
