AS Akan Beri Bantuan Senilai Rp58,6 Triliun ke Ukraina

Presiden Amerika Serikat Joe Biden
Sumber :
  • AP Photo/Patrick Semansky

VIVA – Senat Amerika Serikat pada Kamis 19 Mei 2022, telah menyetujui paket bantuan baru senilai US$40 miliar atau setara dengan Rp58,6 triliun untuk Ukraina saat negara itu berjuang untuk memerangi invasi Rusia.

NATO Minta Zelensky Pulihkan Hubungan dengan Trump Usai Cekcok di Gedung Putih

Melansir dari VOA, Jumat 20 Mei 2022, Dewan Perwakilan Rakyat AS memberikan suara penuh untuk mendukung paket bantuan tersebut. Presiden AS Joe Biden juga diharapkan segera menandatangani paket bantuan tersebut.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dalam pidatonya pada hari Kamis bahwa pengesahan paket bantuan oleh Senat AS merupakan wujud kepemimpinan yang kuat dan kontribusi yang diperlukan untuk pertahanan kebebasan bersama.

Tunawisma di AS Meningkat 18 Persen Akibat Biaya Hidup yang Melonjak

Dalam perkembangan lain, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa pemerintah memberi otoritas senilai US$100 juta atau setara dengan Rp146,6 miliar dalam bantuan militer ke Ukraina.

Paket bantuan tersebut termasuk 18 howitzer, 18 kendaraan untuk memindahkannya, dan tiga radar anti-artileri lagi, kata juru bicara Pentagon John Kirby.

Pria Rusia yang Bakar Al-Quran Dihukum Tambahan 14 Tahun Penjara atas Tuduhan Pengkhianatan

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Kamis bahwa ratusan tentara Ukraina telah menyerah di pabrik baja Azovstal yang terkepung di Mariupol.

Komite Palang Merah Internasional mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis bahwa mereka mendaftarkan para pejuang yang meninggalkan Azovstal, dan membantu pejuang untuk tetap terhubung dengan pihak keluarga.

“ICRC tidak mengangkut tawanan perang ke tempat-tempat mereka ditahan,” kata organisasi itu.

“Proses pendaftaran yang difasilitasi ICRC melibatkan individu untuk mengisi formulir dengan detail pribadi seperti nama, tanggal lahir dan kerabat terdekat. Informasi ini memungkinkan ICRC untuk melacak mereka yang telah ditangkap dan membantu mereka tetap berhubungan dengan keluarga mereka,” tambahnya. 

Presiden AS Donald Trump saat pidato di Kongres

Trump Akan Tutup Departemen Pendidikan, Jutaan Mahasiswa di AS Terancam Gagal Kuliah

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, diperkirakan akan mengeluarkan perintah eksekutif yang ditujukan untuk menghapus Departemen Pendidikan AS.

img_title
VIVA.co.id
7 Maret 2025