Israel Akan Bangun Permukiman Baru di Palestina, Uni Eropa Mengecam

Ilustrasi Pemukiman Israel, Givat Zeev, di dekat kota Ramallah, Palestina, di Tepi Barat.
Sumber :
  • Arab News

VIVA Dunia – Uni Eropa menyampaikan kecaman terkait rencana Israel membangun permukiman baru di wilayah Pendudukan Palestina. Namun surat kabar Al-Watan mengatakan pernyataan saja tidak cukup untuk mengendalikan pendudukan Israel di tanah Palestina.

Pramono Terima Surat Pengunduran Diri Dirut Food Station yang Jadi Tersangka Beras Oplosan

Al-Watan berkomentar, bahwa faktanya, Eropa memiliki semua sarana yang sesuai untuk mengambil langkah-langkah efektif untuk mengakhiri tragedi ini. Uni Eropa menyuarakan keprihatinan mereka mengenai rencana Israel membangun permukiman baru di wilayah Palestina.

Sebuah buldoser Israel menghancurkan sebuah bangunan Palestina di Tepi Barat.

Photo :
  • ANTARA/REUTERS/Mussa Qawasma/cfo
Trump Naikkan Tarif Impor untuk Kanada Jadi 35 Persen, Efek Akui Palestina?

Disebutkan ada 150 pos permukiman ilegal di Tepi Barat yang kemungkinan akan bertambah besar, dan meningkatkan kekerasan langsung terhadap warga Palestina, kata surat kabar harian itu. Al Watan mengatakan bahwa permukiman tersebut ilegal menurut hukum internasional dan merupakan hambatan utama bagi kesepakatan solusi dua negara yang digagas PBB.

Meski memuji posisi Uni Eropa, harian tersebut mendesak aksi nyata dari sekadar kecaman keprihatinan oleh Uni Eropa untuk menghentikan permukiman ilegal itu. Al Watan juga memperingatkan bahwa jumlah pemukim di Tepi Barat mencapai satu juta di tengah pembangunan permukiman yang tanpa henti.

Giliran Finlandia Siap Akui Negara Palestina

Permukiman Israel menjadi rumah bagi satu juta pemukim dengan menempati wilayah seluas 201 kilometer persegi, sekitar 6,3 persen dari total luas Tepi Barat, kata Al-Watan. Hal itu menunjukkan bahwa pemukim memperoleh hak istimewa dan fasilitasi besar yang mendukung kehadiran mereka di wilayah Palestina yang dikuasai Israel.

Sementara pihak Israel menunjukkan pengabaian total terhadap hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB, serta perjanjian yang dibuat antara Palestina dan Israel untuk menghentikan permukiman. Al Watan menyimpulkan bahwa saat Uni Eropa mengambil langkah dalam urusan perang di Ukraina dan masalah lainnya, Uni Eropa seharusnya juga melakukan tindakan nyata terhadap Israel, dan bukan kecaman semata untuk mendorong negosiasi serius berdasarkan resolusi internasional. (Ant/Antara)

Penampakan gerhana matahari sebagian

Bumi akan Gelap 6 Menit karena Gerhana Matahari? BMKG Ungkap Faktanya

BMKG menjawab isu akan terjadinya gerhana matahari total pada 2 Agustus 2025 yang disebut akan menyebabkan bumi gelap selama enam menit.

img_title
VIVA.co.id
1 Agustus 2025