Muhyiddin Yassin Ancam Mosi Tidak Percaya ke PM Malaysia Anwar Ibrahim
- FB Muhyiddin Yassin
VIVA Dunia – Ketua Perikatan Nasional, Muhyiddin Yassin menantang Perdana Menteri Malaysia yang baru dilantik, Anwar Ibrahim, untuk menunjukkan bahwa dia mendapat dukungan mayoritas dari anggota parlemen.
Diketahui, pemilihan umum ke-15 di Malaysia yang digelar Sabtu, 19 November 2022, berlangsung sengit. Berdasarkan hasil penghitungan suara, pemilu tersebut menghasilkan parlemen yang menggantung tanpa pemenang yang jelas.Â
Tidak ada partai yang berhasil memperoleh lebih dari 50 persen parleman. Tiga koalisi utama, yaitu Pakatan Harapan, Perikatan Nasional, dan Barisan Nasional, masing-masing memenangkan 82, 73, dan 30 kursi. Tidak ada yang melewati ambang batas menguasai 112 kursi parlemen.Â
Anwar Ibrahim resmi dilantik sebagai Perdana Menteri Malaysia
- FB Anwar Ibrahim
Muhyiddin mendesak Anwar Ibrahim  bisa menunjukkan bahwa ia memiliki dukungan yang cukup melalui deklarasi undang-undang (SD). Sebab, Muhyiddin mengklaim dirinya mendapat dukungan 115 anggota parlemen, termasuk 10 anggota parlemen Barisan Nasional.
"Demi kepercayaan rakyat, Anwar harus membuktikan bahwa dia mendapat dukungan mayoritas anggota Dewan Rakyat," katanya dalam konferensi pers, Kamis, 24 November 2022, dilansir The Star.
Muhyiddin yang didampingi Presiden PAS Tan Sri Abdul Hadi Awang, Presiden Gerakan Datuk Dr Dominic Lau, dan para pemimpin Perikatan lainnya, mengatakan pada 20 November - sehari setelah berakhirnya Pemilihan Umum ke-15 - Ketua Dewan Rakyat telah menulis surat kepada semua presiden partai untuk menyebutkan calon mereka untuk jabatan Perdana Menteri.
Ia menambahkan, calon yang akan dicalonkan adalah orang yang menurut ketua partai mendapat dukungan mayoritas dari parlemen.
Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yassin
- ANTARA/Agus Setiawan
Pada hari yang sama, Ia juga mengirimkan surat kepada presiden partai untuk meminta nama diajukan bersama dengan pernyataan undang-undang untuk ketua partai yang mereka pilih untuk menjadi Perdana Menteri ke-10.
Perikatan kemudian mengirimkan surat melalui Sekjen PAS, Ketua Gabungan Parti Sarawak (GPS) dan Ketua Gabungan Rakyat Sabah (GRS) serta Presiden Parti Kesejahteraan Demokratik Malaysia (KDM) untuk menyampaikan niat membentuk pemerintahan bersama di bawah koalisi Perikatan Nasional.
Muhyiddin mengklaim sudah mengantongi 115 kursi parlemen yang kemudian diserahkan Perikatan Nasional ke Istana Negara pada Senin, 21 November 2022 pukul 13.28 waktu setempat, lebih cepat dari batas waktu yang diberikan Istana.
Ia menambahkan, 115 kursi parlemen yang dia kirimkan ke Istana termasuk 10 kursi parlemen dari Barisan Nasional. Belakangan, 10 anggota parlemen Barisan Nasional menarik dukungan mereka kepada Muhyiddin sebagai perdana menteri.