COVID-19 di China Melonjak Lagi, Krematorium Kewalahan

Warga menggunakan masker untuk melindungi diri dari COVID-19 di Beijing, China.
Sumber :
  • AP Photo/Andy Wong

VIVA Dunia  – Kasus COVID-19 di China kembali melonjak akhir-akhir ini. Kendati demikian, krematorium di kota-kota China berusaha keras menanangi masuknya jenazah seperti yang dilansir dari Al Jazeera. 

Inikah Akhir dari TikTok versi China?

Krematorium di Beijing, Chongqing, dan Guangzhou pada Selasa, 20 Desember 2022 waktu setempat dilaporkan bahwa mereka jauh lebih sibuk daripada biasanya dengan salah satu fasilitas kehabisan ruang untuk jenazah. 

Namun ketika kantor berita AFP menanyakan kepada petugas peningkatan permintaan ruang jenazah apakah disebabkan oleh COVID-19, petugas memilih untuk menutup mulutnya. 

Topan Ragasa 'Mendarat' di China Usai Tewaskan 17 Orang di Taiwan

Peti mati jenazah pasien COVID-19 sebelum dikremasi, di Hong Kong, China.

Photo :

Di ibu kota Beijing, penjaga keamanan berpatroli di pintu masuk krematorium COVID-19 yang ditunjuk. Terlihat pula lebih dari selusin kendaraan mengantre untuk masuk. Keterlambatan memasuki krematorium sangat jelas lantaran seorang pengemudi mengatakan bahwa ia telah menunggu selama beberapa jam.

Kisah Reni Diduga Jadi Korban Pengantin Pesanan di China: Dijanjikan Kerja Gaji Rp 20 Juta, Disekap Lalu Dinikahkan

Sementara di Chongqing, pihak berwenang pekan ini mendesak orang-orang dengan gejala COVID-19 ringan untuk tetap bekerja. Kota ini juga dikabarkan kehabisan ruang untuk menyimpan jenazah. 

“Jumlah jenazah yang diangkat dalam beberapa hari terakhir ini berkali-kali lipat dari sebelumnya,” kata seorang staf yang tak menyebutkan namanya.

“Kami sangat sibuk, tidak ada lagi ruang penyimpanan dingin untuk jenazah,” lanjutnya. 

Sama seperti di Beijing, saat ditanya lonjakan tersebut apakah karena COVID-19, ia mengalihkan untuk langsung bertanya kepada bosnya.

Di bagian selatan Guangzhou, satu krematorium di distrik Zengcheng mengungkapkan mereka mengkremasi lebih dari 30 jenazah setiap hari bahkan jenazah berdatangan dari distrik lain.

“Kami memiliki badan yang ditugaskan kepada kami dari distrik lain. Tidak ada pilihan lain,” tutur seorang karyawan. 

Begitu pula di krematorium lain yang membeberkan mengkremasi lebih dari 40 jenazah setiap harinya. 

“Ini tiga atau empat kali lebih sibuk dari tahun-tahun sebelumnya, kami mengkremasi lebih dari 40 jenazah per hari padahal sebelumnya hanya sekitar selusin,” ungkap seorang staf. 

“Seluruh Guangzhou seperti ini. Kami terus-menerus menerima panggilan,” tambahnya. 

Selain padatnya krematorium, pihak berwenang juga bergegas memasang tempat tidur rumah sakit dan membangun klinik pemeriksaan demam. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya