Dubes Rusia Ungkap Barat Tidak Berniat Hentikan Perang di Ukraina

Dubes Rusia untuk RI Lyudmila Vorobieva
Sumber :
  • VIVA/Anwar Sadat

VIVA Dunia – Dubes Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Georgiena Vorobieva, mengungkapkan Ukraina menarik diri dari perundingan damai tahun lalu karena pengaruh Barat.

351 Orang Tewas Akibat Banjir Bandang dan Longsor di Pakistan

“Kami berada di ambang menandatangani perjanjian. Kami mendiskusikannya dengan delegasi Ukraina di Turki. Kemudian Boris Johnson datang ke Kiev dan setelah itu Zelensky segera menarik diri dari perundingan,” kata Vorobieva saat arahan pers di Jakarta, Rabu 15 Februari 2023.

Menurut Vorobieva, Rusia beranggapan Barat tidak berkeinginan menghentikan konflik antara Rusia dan Ukraina.

Jika Tak Lapor Sebulan Sekali hingga April 2029, Bebas Bersyarat Setya Novanto Dicabut

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU)

Photo :
  • ibtimes.co.au

Pada 2014, berdasarkan perjanjian Minsk menyebutkan warga Luhansk dan Donestk di Ukraina timur yang biasa disebut Donbas sepakat berintegrasi kembali dengan Ukraina, dengan syarat khusus mendapatkan status otonomi khusus dari pemerintah Ukraina.

Heboh Gaji Anggota DPR Disebut Naik Jadi Rp 3 Juta per Hari, Puan Merespons

“Perjanjian ini juga didukung oleh Dewan Keamanan PBB. Tetapi, selama delapan tahun, kami melihat tidak ada keinginan dari Kiev dan Barat untuk memenuhi perjanjian Minsk,” kata Vorobieva.

Vorobieva mengatakan, alih-alih berusaha beradaptasi dengan perjanjian Minsk, Ukraina melakukan serangan militer ke Luhansk dan Donetsk. “Sekitar 40.000 orang tewas, sekolah dan rumah sakit rusak. Anak-anak, orang tua dan perempuan tewas,” tambah Vorobieva.

Dubes Rusia itu menyatakan bahwa Rusia mengambil tindakan balasan untuk melindungi keamanan dan warga Luhansk dan Donetsk. “Ini pada dasarnya tindakan melindungi diri,” kata Vorobieva. (Ant/Antara)

Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin

Trump Dilaporkan Dukung Rusia Ambil Wilayah Ukraina Sebagai Bagian Perjanjian Damai

Trump dilaporkan memberi tahu para pemimpin Eropa bahwa dia yakin penyelesaian dapat dicapai jika Presiden Volodymyr Zelenskyy setuju untuk menyerahkan wilayah Donbas.

img_title
VIVA.co.id
18 Agustus 2025