3 Budaya Barat yang Kini Bisa Dirayakan di Arab Saudi
- The New York Times
VIVA Dunia – Sejumlah budaya Barat yang sebelumnya dianggap tabu kini boleh dirayakan secara terang-terangan oleh warga di Arab Saudi. Dalam riwayatnya, Arab Saudi dikenal sebagai negara yang tidak terlalu terbuka bagi kebudayaan atau hal-hal baru.
Dengan statusnya yang memiliki beberapa situs suci umat Islam, mereka mencoba mempertahankan pemerintahan dan kebijakan yang telah ada sebelumnya. Namun, perlahan hal tersebut berubah. Terlebih setelah berbagai kebijakan reformasi sosial yang dicanangkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS).
Putera Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman
- Middle East Eye
Kini, Arab Saudi bahkan telah banyak melonggarkan aturan terhadap warga negaranya. Selain itu, beberapa perayaan yang dianggap produk barat juga mulai diperbolehkan. Padahal, sebelumnya Saudi melarang segala bentuk perayaan tersebut karena dianggap tidak Islami.
Berikut deretan budaya barat yang kini boleh dirayakan secara terbuka di Arab Saudi.
1. Halloween
Dengan tujuan ingin menerapkan reformasi sosial guna memodernisasi negara, Putra Mahkota Mohammed Bin Salman melakukan berbagai langkah mengejutkan. Salah satu yang terbaru adalah diperbolehkannya perayaan Halloween.
Dikutip dari laman Middle East Monitor, Selasa, 30 Mei 2023, sebelumnya Arab Saudi melarang festival Halloween di negaranya. Namun, tahun ini Saudi merayakannya. Dijuluki “Akhir Pekan Menakutkan”, kegiatan ini berlangsung di Boulevard Riyadh.
Pada perayaan tersebut, orang-orang bersuka ria mengenakan kostum menakutkan dan membagikannya di akun sosial media masing-masing. Setelah pelaksanaannya, mulai muncul banyak kritikan terhadap pemerintah Arab Saudi.
Sebagian pengguna sosial media menyoroti tentang izin perayaan non-muslim yang sebelumnya pernah dilarang ini, sementara Saudi disebut tidak mengizinkan perayaan Maulid Nabi Muhammad yang dikenal sebagai Al Maulid.
Lebih lanjut, New York Times melaporkan kegiatan yang disponsori pemerintah ini dilakukan tepat sebelum Halloween. Adapun tujuannya agar tidak terlihat secara resmi mengikuti budaya barat tersebut.
2. Perayaan Tahun Baru Masehi
Perayaan Halloween di Riyadh, Arab Saudi
- The New York Times
Sama halnya dengan Halloween, perayaan tahun baru Masehi di Arab Saudi sebelumnya juga dilarang. Dikutip dari laman Alarabiya News, negara ini diketahui telah merayakan malam tahun baru pertama kalinya di Boulevard Riyadh City pada penghujung 2021 lalu.
“Di layar Boulevard Riyadh City, kami menghitung dari 10 hingga mencapai 2022 bersama-sama. Kami merayakan awal baru dimana kami lebih menghidupkan imajinasi,” tulis keterangan video di akun Riyadh Seasons.