Marak Penggunaan Narkoba dengan Obat Batuk Sirup di Prasekolah

Ilustrasi obat sirup/obat batuk.
Sumber :
  • Pexels/Cottonbro

Taipei – Investigasi terhadap anak-anak prasekolah (anak-anak berusia di bawah 5 tahun) yang dibius di Taiwan telah memicu kekhawatiran luas di pulau itu. Guru di taman kanak-kanak di New Taipei City, dituduh memberikan obat batuk sirup yang mengandung obat-obatan terlarang seperti fenobarbital dan benzodiazepin. 

Rekomendasi Tempat Wisata Anti-Mainstream di Taiwan, Ada yang Muslim Friendly Jual Makanan Halal

Polisi telah menyelidiki kasus tersebut selama berminggu-minggu, dan mengatakan bahwa sampai saat ini masih tidak jelas mengapa anak-anak diberi sirup adiktif. 

Namun, skandal itu memicu protes keluarga korban di luar gedung pemerintah. Ratusan orang bergabung dalam demonstrasi di New Taipei City, pada Minggu, 20 Juni 2023, dan menyerukan transparansi dari penyelidikan polisi, dengan banyak orang yang mengkritik pihak berwenang karena kurangnya pengungkapan publik. 

Mengintip Kehidupan Muslim Minoritas di Taiwan Jelang Ramadhan, Bisa Bukber Hingga Singgah Gratis di Masjid Longgang

Seorang ayah di Taiwan persilakan anaknya menggambar di mobil.

Photo :
  • Viral4Real

Pada hari Senin, 19 Juni 2023, kasus terpisah juga muncul terkait praktik medis di selatan kota Kaohsiung. 

Upaya Penyelundupan 20 Kg Ganja Lewat Papua Digagalkan, 3 Pelaku WN Papua New Guenia

Departemen kesehatan setempat menemukan empat dokter melakukan pelanggaran dan penggunaan fenobarbital yang tidak tepat pada sekitar 20 anak. Mereka akhirnya dihukum dengan menangguhkan praktik mereka selama enam bulan, dan didenda US$46.121 atau setara dengan Rp691,8 juta. 

Di tengah kekhawatiran publik yang meningkat, Rumah Sakit Kota Taipei juga mulai menawarkan tes darah gratis untuk anak-anak prasekolah, untuk mengetahui apakah ada kandungan obat penenang di dalam tubuh mereka. 

Langkah-langkah itu muncul setelah skandal narkoba di sebuah sekolah pada Mei lalu. Para orang tua di sebuah prasekolah swasta di New Taipei City saat itu menuduh staf sekolah memberi makan anak-anak mereka obat-obatan yang tidak diketahui. 

Mike, seorang ayah dari seorang anak berusia lima tahun, mengatakan bahwa orang tua telah memperhatikan adanya gejala aneh pada anak-anak mereka selama periode liburan Tahun Baru Imlek di bulan Februari. 

"Beberapa orang tua menemukan anak-anak mereka selama liburan menjadi mudah tersinggung, gelisah dan berteriak ketika tidur, bahkan menangis dengan kram kaki," katanya, dikutip dari BBC Internasional, Selasa, 20 Juni 2023. 

Investigasi Kriminal

Ilustrasi taman kanak-kanak.

Photo :
  • Pixabay

Setelah berbicara dengan anak-anak, orang tua mengetahui bahwa guru mereka telah memberi mereka ramuan yang tidak diketahui. Saat itu pengaduan diajukan ke polisi pada bulan April dan Mei lalu. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya