Penyakit Misterius Warga Korea Utara, Diduga Terpapar Radiasi Nuklir
- U-Report
Korea Utara – Korea Utara memang tengah gencar dengan pembuatan nuklirnya. Namun ternyata hal ini berdampak negatif pada kesehatan warganya.
Mulai dari sakit di tubuh yang tidak bisa dijelaskan, penyakit misterius, bahkan hingga harus menusuk lubang di tubuh untuk mengalirkan cairan agar seseorang yang sakit bisa bernapas.
Itulah masalah kesehatan yang melanda dua pembelot Korea Utara yang tinggal di dekat situs Punggye-ri di mana Pyongyang melakukan enam uji coba nuklir bawah tanah antara 2006 dan 2017, dan sejak itu melarikan diri ke Korea Selatan.
Warga Korea Utara demo untuk balas dendam ke AS
- Al Jazeera
Seorang pembelot yang tinggal 27 kilometer dari lokasi pengujian nuklir di bagian timur laut negara itu mengatakan dia kehilangan anak satu-satunya karena kondisi pernapasan yang misterius.
Seperti anak-anak lain di daerah itu, dia didiagnosa menderita tuberkulosis, tapi sekarang dia yakin itu akibat radiasi nuklir yang kuat.
Sepertinya paru-parunya telah meleleh, kata wanita itu, meminta untuk diidentifikasi dengan nama samaran Lee Mi-young untuk alasan keamanan. “Kami menusuk lambungnya untuk mengeluarkan cairan tiga kali sehari. Nanah keluar dan akhirnya dia meninggal,” kata Lee, melansir Radio Free Asia.
"Dia punya delapan teman, tetapi satu atau dua anak mulai sakit dan didiagnosis menderita TBC. Semuanya meninggal dalam kurun waktu empat tahun. Anak saya didiagnosis dengan cara yang sama," lanjutnya.
Para dokter Korea Utara menjadi frustrasi ketika mereka tidak dapat menentukan bagaimana anak-anak tersebut tertular TBC, katanya. “Dokter bagian di tuberkulosis mengatakan bahwa dia tidak tahu mengapa begitu banyak anak muda yang menderita tuberkulosis di rumah sakit,” kata Lee. “Mereka tidak tahu bahwa itu karena percobaan nuklir.”
Baru setelah dia tiba di Korea Selatan pada tahun 2016, Lee mengetahui bahwa uji coba nuklir yang pernah dia rayakan adalah yang membunuh anaknya dan mengancam nyawanya sendiri.
Ketika uji coba nuklir ketiga dilakukan di tahun 2013, orang-orang bersorak gembira setelah menonton siaran tersebut, katanya. “Saya bangga bahwa Korea Utara telah mengembangkan senjata nuklir untuk 'melumpuhkan Amerika'. Saya tidak menyangka hal itu akan berdampak negatif pada rakyat.”