Kudeta Militer Terjadi di Afrika Bagian Tengah, Rezim Ali Bongo yang Berkuasa 56 Tahun Runtuh

Ali Bongo Ondimba, Presiden Gabon
Sumber :
  • Tangkapan Layar

Gabon – Para perwira militer di Republik Gabon, Afrika Bagian Tengah melakukan kudeta militer. Mereka mengatakan bahwa pihaknya telah mengambil alih kekuasaan dan menjadikan presiden, Ali Bongo Ondimba, sebagai tahanan. 

Gabon menjadi negara terbaru di Afrika yang mengalami percobaan kudeta, hanya beberapa minggu setelah pasukan pemberontak merebut kekuasaan di Niger

Sekelompok personel militer muncul di televisi pemerintah untuk mengumumkan bahwa mereka merebut kekuasaan untuk membatalkan hasil pemilihan presiden. Mereka juga berupaya untuk menyingkirkan presiden dan keluarganya telah memegang kekuasaan selama hampir 56 tahun. 

VIVA Militer: Kudeta Militer Guinea di ibukota Conakry

Photo :
  • Market Research Telecast

Para militer memperkenalkan diri mereka sebagai anggota Komite Transisi dan Pemulihan Lembaga. 

Jika berhasil, kudeta tersebut akan menjadi yang kedelapan di Afrika barat dan tengah sejak tahun 2020. Kudeta terbaru terjadi di Niger pada bulan Juli, sementara militer juga telah merebut kekuasaan di Mali, Guinea, Burkina Faso, dan Chad. 

Dalam video yang berasal dari tahanan di kediamannya, Bongo Ondimba meminta masyarakat untuk membuat keributan dan mendukungnya. Namun, massa justru turun ke jalan-jalan di ibu kota dan menyanyikan lagu kebangsaan untuk merayakan upaya kudeta militer terhadap sebuah dinasti yang dituduh memperkaya diri sendiri, karena kekayaan sumber daya negara, sementara banyak warganya berjuang untuk bertahan hidup. 

Para petugas mengatakan mereka mewakili seluruh pasukan keamanan dan pertahanan Gabon. Junta mengumumkan hasil pemilu dibatalkan, semua perbatasan ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut dan lembaga-lembaga negara dibubarkan. 

"Saat ini, negara ini sedang mengalami krisis kelembagaan, politik, ekonomi, dan sosial yang parah,” kata para pejabat militer tersebut dalam sebuah pernyataan. 

Hambatan Demokrasi di Negara-negara BRI Tiongkok

Mereka juga mengatakan bahwa pemilu tanggal 26 Agustus kurang transparan dan kredibel. 

“Atas nama rakyat Gabon, kami memutuskan untuk mempertahankan perdamaian dengan mengakhiri rezim yang berkuasa saat ini," lanjutnya, dikutip dari The Guardian, Rabu, 30 Agustus 2023. 

Mengapa Afrika Harus Waspadai Tiongkok?

Seorang perwira militer Gabon, Brice Oligui Nguema, mengatakan kepada surat kabar Prancis Le Monde bahwa para jenderal akan bertemu pada hari Rabu untuk memutuskan siapa yang akan memimpin transisi. Upaya kudeta terjadi beberapa jam setelah Bongo, dinyatakan sebagai pemenang pemilu. 

Sebagai informasi, Gabon adalah anggota kartel minyak OPEC, dengan produksi 181.000 barel minyak mentah per hari, dan menjadikannya produsen minyak terbesar kedelapan di Afrika sub-Sahara.  Ini adalah rumah bagi lebih dari 2 juta orang, dan sedikit lebih kecil dari negara bagian Colorado di Amerika Serikat (AS). 

Hamas Sebut Israel Rekrut Warga Afrika Pencari Suaka untuk Ikut Perang

Berbeda dengan Niger dan dua negara Afrika barat lainnya, yang dijalankan oleh junta militer, Gabon tidak pernah dilanda kekerasan jihad dan dipandang relatif stabil. Namun, hampir 40 persen penduduk Gabon berusia 15-24 tahun kehilangan pekerjaan pada tahun 2020, menurut Bank Dunia.

Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti, usai melakukan sertijab di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Oktober 2024

Gelar Forum Bisnis RI-Uganda, Kemendag Sasar Investasi di Sektor Pariwisata hingga Migas

Pemerintah RI-Uganda menggelar "Uganda-Indonesia Business Forum 2025" guna membuka potensi dan peluang kerjasama di berbagai sektor strategis.

img_title
VIVA.co.id
10 Juli 2025