PM Israel Sebut Tidak akan Ada Perdamaian Jika Hal Ini Belum Terjadi

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu
Sumber :
  • Abir Sultan/Pool Photo via AP

Tel Aviv – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan tak ada perdamaian sebelum kelompok perlawanan di Palestina, Hamas, hancur. Pernyataan itu tertuang dalam tulisan opini Netanyahu yang dirilis Wall Street Journal.

"Hamas harus dihancurkan, Gaza harus demiliterisasi, dan masyarakat Palestina harus dideradikalisasi. Ini adalah tiga prasyarat perdamaian antara Israel dan tetangganya Palestina di Gaza," kata Netanyahu.

VIVA Militer: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu

Photo :
  • abc.net.au

Netanyahu menjelaskan demiliterisasi di Gaza akan memerlukan pembentukan zona keamanan sementara di sekitarnya.

"Di masa mendatang, Israel harus tetap mengemban tanggung jawab keamanan utama di Gaza," ungkap dia.

Pendapat Netanyahu muncul usai dia berkunjung ke Gaza. Setelah itu, dia menghadiri pertemuan dengan Partai Likud. Dalam pertemuan tersebut, dia menegaskan tak akan berhenti memerangi Hamas sebelum mereka musnah. Pasukan Israel bahkan kian ganas membombardir Gaza.

"Kami mengintensifkan pertempuran dalam beberapa hari mendatang," ujar Netanyahu dalam rilis partai Likud, dikutip dari CNN Internasional.

Israel Bakal 'Caplok' Gaza, Legislator: Ini Melanggar Hukum Internasional dan HAM!

Dia juga mengatakan mendukung pengusiran warga Palestina secara halus dengan narasi "migrasi sukarela."

Namun, rencana itu pun masih menimbulkan pertanyaan terkait negara mana yang akan menampung warga Gaza.

Kabinet Israel Setuju Netanyahu Caplok Gaza, Invasi Penuh Mulai Oktober!

VIVA Militer: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu

Photo :
  • euractiv.com

Menanggapi upaya pemerintahan Netanyahu, Hamas enggan berdiskusi bersama. Mereka juga menyebut tindakan itu tak masuk akal.

79 Persen Yahudi Israel Tak Peduli Kelaparan dan Penderitaan di Gaza

"(Warga Palestina) menolak untuk dideportasi dan dipindahkan. Tidak mungkin ada pengasingan dan tidak ada pilihan lain selain tetap tinggal di tanah kami," demikian pernyataan Hamas.

Rencana Israel mencuat saat pasukan Zionis terus menggempur Gaza sejak 7 Oktober. Selama operasi, mereka menyerang warga dan objek sipil seperti kamp pengungsian dan rumah sakit. Imbas serangan Israel lebih dari 20.000 jiwa di Palestina meninggal. Gempuran Israel yang terus terjadi membuat sejumlah pihak menilai mereka ingin menguasai Palestina.

Situasi porak-poranda di Jalur Gaza, Palestina

8 Negara Uni Eropa Mengecam Keras Rencana Israel Kuasai Penuh Gaza

Rencana Pemerintah Israel untuk menduduki sepenuhnya Kota Gaza mendapat kecaman keras dari delapan negara Eropa.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2025