Apa Sebenarnya yang Membuat Adolf Hitler Sangat Benci Yahudi, Hingga Membunuh 6 Juta Orang
- History
VIVA Dunia – Diktator Jerman Adolf Hitler adalah salah satu sosok yang 'meramaikan' Perang Dunia Kedua.
Selain kekejaman dan ketangkasannya dalam perang dan ilmu pengetahuan, ia juga terkenal dengan kebenciannya yang mendalam pada masyarakat Yahudi.
Saking bencinya, Hitler pernah berkata "Saya akan membunuh semua orang Yahudi di dunia, tapi saya menyimpan beberapa untuk menunjukkan kepada dunia mengapa saya membunuh mereka."Â
Kata-kata ini, setelah puluhan tahun, masih sering terdengar dan sangat terkenal, bahkan menjadi salah satu kata-kata legacy sang Fuhrer.Â
VIVA Militer: Diktator Nazi Jerman, Adolf Hitler
- History On This Day
Namun, apa yang membuat Adolf Hitler sangat membenci Yahudi?
Adolf Hitler lahir di Austria pada tahun 1889.Â
Kebencian Adolf Hitler terhadap orang Yahudi bermula dari berbagai pengaruh awal dalam hidupnya. Berbagai faktor ini memainkan peran penting dalam membentuk pandangan antisemitismenya dan, pada akhirnya, mengarah pada Holocaust.Â
Salah satu faktor utamanya adalah antisemitisme yang merajalela di Eropa pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Pada masa ini, orang-orang Yahudi sering disalahkan atas masalah-masalah sosial dan ekonomi. Hitler menyerap sikap-sikap umum ini, yang tampaknya sejalan dengan keluhan pribadinya.
Hitler mengembangkan ide politiknya di Wina, sebuah kota dengan komunitas Yahudi yang besar, tempat ia tinggal dari tahun 1907 hingga 1913. Pada masa itu, Wina memiliki walikota yang sangat anti-Yahudi, dan membenci Orang Yahudi sangat umum di kota.
Di sana, ia bertemu dengan berbagai pemikir politik yang menganut gagasan antisemit, seperti Karl Lueger, walikota Wina, dan Georg Ritter von Schönerer, seorang nasionalis Austria.
Selama Perang Dunia Pertama (1914-1918), Hitler adalah seorang prajurit di tentara Jerman. Di akhir perang, dia, dan banyak tentara Jerman lainnya seperti dia, tidak dapat mengatasi kekalahan Kekaisaran Jerman.Â
Adolf Hitler
- History
Menyaksikan dampak buruk pertempuran membuatnya merasa getir, kesal, dan mencari seseorang untuk disalahkan atas kekalahan Jerman.
Komando tentara Jerman menyebarkan mitos bahwa tentaranya tidak kalah perang di medan perang, melainkan karena dikhianati. Dengan 'menusuk dari belakang', demikian sebutannya pada saat itu.Â