AS Capai Rekor Tertinggi Kematian Akibat Overdosis Narkoba Capai 109 Ribu Jiwa

ilustrasi overdosis
Sumber :

Washington – Kematian akibat overdosis obat-obatan di Amerika Serikat (AS), capai relor tertinggi dengan melampaui 109.000 pada tahun 2022.

Kesepakatan Tarif AS Jadi Momentum Perkuat Ekonomi Nasional, Misbakhun Ungkap Sederet PR Pemerintah

Angka tersebut hampir 70 persen dari kematian yang disebabkan oleh opioid sintetik selain metadon dan sebagian esar dari fentanil yang diproduksi secara ilegal, menurut data yang dirilis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS pada hari Kamis, 15 Februari 2024.

"Dari Januari-Juni 2020 hingga Juli-Desember 2022, persentase kematian akibat overdosis di Amerika Serikat yang meningkat sebesar 73,7 persen," kata CDC, dikutip dari The Sundaily, Jumat, 16 Fenruari 2024.

Imbas Kesepakatan Dagang, Impor LPG dari AS Bakal Naik 60 Persen

Ilustrasi narkoba.

Photo :
  • Freepik

Lebih lanjut, CDC mengungkapkan bahwa mmperkuat dan memperluas layanan kesehatan masyarakat dan pengurangan dampak buruk untuk mengatasi risiko overdosis dengan merokok dan cara non-suntik lainnya dapat mengurangi kematian.

Kesepakatan Tarif Impor RI 19 Persen Dinilai Buat AS Menang Besar

Sebagai informasi, peredaran narkoba di AS begitu maraknya. Banyak orang dengan santainya bertransaksi narkoba di Negeri Paman Sam itu.

Selain itu, di kawasan AS tepatnya di Kensington, banyak orang mengonsumsi heroin di berbagai tempat, dari mulai abandominium (istilah untuk kawasan yang tidak terurus dan populasinya rendah) hingga di tempat-tempat umum di kota.

Ilustrasi narkoba.

Photo :
  • dok. Pixabay

Tidak sulit bagi pihak polisi untuk mendapati para pengguna heroin. Ditengarai, peredaran heroin ini banyak disuplai oleh gangster di sebuah kawasan yang dipadati imigran terutama hispanik.

Industri sepatu dan sandal.

Sektor Usaha di Indonesia yang Dinilai Dapat Angin Segar Kebijakan Tarif Impor AS 19 Persen

Diketahui, tarif baru sebesar 19 persen terhadap produk ekspor asal Indonesia, jauh lebih rendah dari rencana sebelumnya sebesar 32 persen.

img_title
VIVA.co.id
18 Juli 2025