Pemilihan Presiden Rusia di Tengah Situasi Perang, Putin Bilang Begini

Presiden Rusia Vladimir Putin (Doc: The Sundaily)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Moskow – Para pejabat di Moskow memperingatkan terhadap segala bentuk protes selama pemilihan presiden pada 15-17 Maret 2024, setelah seruan dari pihak oposisi untuk melakukan demonstrasi anti-Putin, pada hari Minggu mendatang, 17 Maret 2024.

Kremlin mengatakan pemungutan suara tersebut akan menunjukkan bahwa negara itu sepenuhnya berada di balik serangannya terhadap Ukraina dan tempat pemungutan suara telah didirikan di wilayah yang dikuasai Rusia.

VIVA Militer: Tentara Rusia kibarkan bendera negara di wilayah Ukraina

Photo :
  • wsj.com

Menjelang pemilu, Kiev juga meningkatkan pemboman udaranya terhadap wilayah-wilayah Rusia di seberang perbatasan mereka.

Dan garda nasional Rusia mengatakan pihaknya sedang melawan serangan milisi pro-Ukraina di Kursk, yang terbaru dalam serangkaian bentrokan perbatasan.

“Saya yakin, Anda menyadari betapa sulitnya masa yang dialami negara kita, betapa kompleksnya tantangan yang kita hadapi di hampir semua bidang,” kata Putin dalam pidatonya di hadapan warga Rusia menjelang pemungutan suara.

“Dan untuk terus menanggapinya dengan bermartabat dan berhasil mengatasi kesulitan, kita perlu terus bersatu dan percaya diri," tambahnya, dikutip dari France24, Jumat, 15 Maret 2024.

Presiden Rusia Vladimir Putin saat berbicara dalam forum Russian Energy Week di Moskow, Rabu, 11 Oktober 2023.

Photo :
  • ANTARA
Perang Rusia Makin Membara, Pasukan Korut Siap Masuk Ukraina Bulan Depan

Sebagai informasi, tempat pemungutan suara dibuka di semenanjung Kamchatka paling timur Rusia pada pukul 08.00 waktu setempat, hari ini dan akan ditutup pada pukul 20.00 malam, pada hari Minggu di Kaliningrad, sebuah eksklave Rusia yang berbatasan dengan Polandia dan Lituania.

TNI Gagalkan Penyelundupan 700 Liter Pertalite di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini
Pembakar Al Quran di Chechnya, Nikita Zhuravel

Pria Rusia yang Bakar Al-Quran Dihukum Tambahan 14 Tahun Penjara atas Tuduhan Pengkhianatan

Seorang pria asal Rusia, Nikita Zhuravel, yang sebelumnya dihukum karena membakar salinan kitab suci Al-Quran kini dijatuhi hukuman tambahan 14 tahun penjara.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024