UEA Tenggelam, Warga Ceritakan Kengerian Banjir Dubai
- AP Photo/Jon Gambrell
Penduduk di Damac Hills melaporkan kotak sekring meledak, listrik padam, dan air keluar dari langit-langit dan bawah pintu.
Di lain sisi, penduduk lain melaporkan kekacauan komuter di tengah gangguan parah di Bandara Internasional Dubai
Qasim Sharif, seorang pelancong yang dijadwalkan terbang ke Bahrain pada hari Selasa, mengatakan, “Kami disuruh duduk di pesawat selama dua jam sebelum diberitahu bahwa penerbangan tersebut dibatalkan.”
“Tetapi itu hanyalah awal dari masalah saya. Pertama, tidak ada Metro atau taksi di bandara. Setelah menunggu dua jam lagi, akhirnya saya berhasil mendapatkan taksi, tantangan selanjutnya adalah pulang ke Town Square. Semua jalan utama tergenang air, dan pada satu titik, saya pikir saya tidak akan bisa pulang dan harus check in ke hotel terdekat.”
Untungnya, supir taksi yang ditumpanginya adalah penyelamat yang tidak pernah menyerah.
"Antara dia dan saya, kami terus berpindah rute, dan setelah dua hingga tiga jam, dia berhasil mengantar saya pulang. Itu adalah pengalaman apokaliptik, tapi saya senang bisa bersama keluarga saya di malam hari.”
Prakriti Mahindra, warga lainnya, terjebak di tempat kerjanya di JLT pada Selasa malam. Dia mengatakan karena semuanya terendam banjir, dirinya tidak bisa pulang.
"Saya entah bagaimana berhasil sampai ke hotel Taj JLT. Kamar-kamarnya sudah penuh dipesan, tapi sungguh luar biasa dan mengakomodasi saya di menit-menit terakhir.”
Banjir genangi Dubai, Uni Emirate Arab (UEA).
- AP Photo/Jon Gambrell
Warga Dubai menyaksikan hujan meningkat dari tetesan yang tersebar menjadi banjir besar dalam beberapa menit.
Neethu Liza Prasanth menangkap intensitas badai tersebut, dengan mengatakan, awalnya, hanya ada beberapa tetesan yang tersebar, hampir tidak cukup untuk membasahi trotoar. Namun, dalam hitungan menit, intensitas hujan meningkat drastis.
Pejalan kaki berlari mencari perlindungan, mencari perlindungan di bawah tenda dan di gedung-gedung terdekat. Mobil melambat hingga merangkak, wiper kaca depannya bekerja lembur untuk membersihkan banjir.
"Burj Khalifa, gedung tertinggi di dunia, menghilang ke dalam awan yang menggantung rendah, menciptakan suasana yang menakutkan dan nyata," katanya.