Deretan Negara yang Dianggap Paling Siap Hadapi Perang Dunia 3
- Youtube
Beijing menganggap Taiwan sebagai bagian integral dari wilayah Cina yang bersatu dan telah mengambil sikap agresif terhadap pulau tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Di sisi lain, AS di bawah pemerintahan Biden telah meningkatkan dukungan terhadap kemerdekaan Taiwan.
Dalam menghadapi pemilihan kembali Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa di Taiwan, Partai Komunis Cina telah meningkatkan retorika dan tekanan terhadap pulau tersebut.
Meskipun eskalasi yang drastis tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat, jika terjadi invasi, konflik tersebut akan memiliki dampak yang signifikan.
Selain korban jiwa, konflik antara dua negara ini akan mengganggu rantai pasokan global, menghilangkan kepercayaan diri, dan menurunkan harga aset. Konsekuensi ekonomi yang dahsyat dapat terjadi, bahkan hingga menyebabkan Depresi Besar kedua.
4. Korea Utara
Pemimpin Korut, Kim Jong Un, telah fokus pada modernisasi persenjataan nuklir dan rudalnya setelah gagalnya pembicaraan dengan AS pada tahun 2019.
Dalam pidato Tahun Baru, Kim mengkritik tindakan AS dan sekutunya yang telah mendorong semenanjung Korea ke ambang perang nuklir. Dia juga mengumumkan bahwa Korut telah meninggalkan tujuan damai dengan Korea Selatan (Korsel).
Para ahli percaya bahwa Kim telah membuat keputusan strategis untuk berperang, mengingat peningkatan perkembangan militernya. Kim juga telah mendekatkan diri dengan Rusia dan tetap berhubungan baik dengan China.
Hal ini meningkatkan ketegangan di semenanjung Korea dan meningkatkan risiko kesalahan perhitungan di mana salah satu pihak mungkin menyerang terlebih dahulu karena menganggap bahwa pihak lain akan menyerang.
5. Timur Tengah
Israel dan Iran telah terlibat dalam perang bayangan selama beberapa dekade, namun perang di Gaza mengganggu strategi mereka dan meningkatkan risiko konflik Israel-Iran.
Iran melakukan serangan terhadap kapal di Laut Merah sebagai bagian dari upaya lebih luas untuk menentang Israel, mengakhiri perang di Gaza, dan menggantikan AS sebagai kekuatan utama di Timur Tengah.
Meskipun AS memiliki kekuatan besar di wilayah tersebut, sekutu dan proksi Iran tidak terpengaruh. Terdapat seruan untuk melakukan serangan langsung ke Iran setelah serangan pesawat tak berawak oleh kelompok proksi Iran di Yordania.