Wow! Arab Saudi Bakal Beli Wilayah Ras Ghamila Milik Mesir Rp 564,6 Triliun

Bendera Arab Saudi.
Sumber :
  • Ist

Data yang dirilis oleh Bank Sentral pada pekan lalu menunjukkan bahwa utang luar negeri Mesir meningkat lebih dari empat kali lipat selama dekade terakhir, yang mencapai US$ 168 miliar (Rp 2,7 kuadriliun) pada akhir tahun 2023.

Terpopuler: Rekomendasi Wisata di Bandung Selatan, Jenis Jalan Kaki yang Efektif Menurunkan Berat Badan

Tawaran Saudi saat ini, menurut sumber Kementerian Bisnis Publik, juga mencakup akuisisi lebih lanjut atas setidaknya enam perusahaan publik.

"Beberapa perusahaan tersebut dimiliki oleh militer Mesir, seperti Perusahaan Nasional Air Alami di Siwa (SAFI) dan Wataniya Petroleum. Salah satu perusahaan tersebut adalah perusahaan pendidikan swasta terbesar di Mesir, CIRA Education," kata sumber yang tidak diketahui namanya.

4 Koin Kripto Diprediksi Punya Prospek Cerah: Investasi Sekarang, Amankan Masa Depan Keuangan Anda!

Pada 7 Mei, CIRA Education mengumumkan kesiapannya untuk melakukan kesepakatan akuisisi dengan Perusahaan Investasi Mesir Saudi, yang merupakan cabang investasi dari Dana Investasi Publik Saudi yang mempelopori negosiasi tersebut.

Berdasarkan siaran persnya, CIRA menyebutkan Perusahaan Investasi Saudi Mesir berupaya mengakuisisi setidaknya 75 persen dengan niat merger, dan maksimal 100 persen saham.

Terpopuler: Aksi Sopir Ekpedisi Selamatkan Driver Ojol dari Begal, Fakta Mengejutkan Istri Lindas Suami

CIRA diketahui memiliki lebih dari 25 sekolah, yang akan dioperasikan oleh investor baru Saudi.

Penawaran tersebut mencakup penghapusan opsional saham CIRA Education dari Bursa Efek Mesir setelah menyelesaikan prosedur akuisisi.

Sumber kementerian memperkirakan negara-negara Teluk lainnya akan mengikuti pola yang sama dalam menghubungkan akuisisi kawasan strategis dan perusahaan dengan simpanan.

Ilustrasi bendera Mesir

Photo :
  • Brendan Smialowski/Pool Photo via AP

Situs berita independen Mesir, Manassa, mengutip sumber resmi yang mengatakan bahwa sepuluh perusahaan milik publik akan go public, termasuk pembangkit listrik Siemens di Beni Suef, empat pabrik desalinasi air, dan dua pembangkit listrik tenaga angin di wilayah Jabal al-Zeit dan Zafarana.

Sejak kudeta militer yang dipimpin oleh Sisi pada tahun 2013, sekutu-sekutunya telah menyetorkan dana senilai hampir US$ 30 miliar (Rp 483,9 triliun) di Bank Sentral Mesir untuk mendukung pemerintah.

Menurut bank tersebut, UEA telah menyetor sekitar US$ 10,7 miliar atau Rp 172,6 triliun sementara Qatar telah menyetor sekitar US$ 4 miliar atau Rp 64,5 triliun, Arab Saudi telah menyetorkan sekitar US$ 10,3 miliar (Rp 166,1 triliun) sementara Libya telah menyetor sekitar $900 juta atau Rp 14,5 triliun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya