Rumah Sakit Terakhir di Rafah Berisiko Berhenti Beroperasi, WHO Beri Peringatan

Pria Palestina membawa anak perempuan yang terluka ke rumah sakit.
Sumber :
  • AP Photo/Fatima Shbair.

Sejak penutupan Rafah, WHO hanya dapat memasukkan tiga truk pasokan medis melalui penyeberangan Karem Abu Salem, yang dikenal oleh orang Israel sebagai penyeberangan Kerem Shalom. Penutupan ini berdampak langsung pada kemampuan WHO untuk memberikan bantuan medis kepada warga Gaza yang sangat membutuhkan.

China: Veto AS atas Rancangan Resolusi DK PBB untuk Gaza Tunjukkan Standar Ganda

Krisis Kesehatan yang Mengancam

Juru bicara WHO, Margaret Harris, mengungkapkan bahwa sejak serangan di Rafah dimulai, semua evakuasi medis mendadak terhenti. Hal ini membuat ribuan warga Palestina yang membutuhkan evakuasi medis mendesak tidak dapat keluar dari wilayah yang terkepung. Harris memperingatkan bahwa lebih banyak orang akan meninggal jika situasi ini terus berlanjut, karena mereka tidak dapat menerima perawatan medis yang mereka butuhkan.

UNRWA Sebut Pelarangan oleh Israel Rampas Hak Belajar Anak-anak Palestina

Situasi di Rafah menjadi semakin mengkhawatirkan dengan serangan yang terus berlanjut, ancaman terhadap rumah sakit yang terakhir masih berfungsi, dan penutupan perbatasan yang menghalangi masuknya bantuan medis. Komunitas internasional perlu segera mengambil tindakan untuk mengakhiri kekerasan dan memastikan bantuan kemanusiaan dapat mencapai mereka yang membutuhkan di Gaza.

VIVA Militer: Salah satu reaktor nuklir Israel

Skandal Gilaa, Rahasia 75 Tahun Senjata Nuklir Israel Bocor ke Tangan Intelijen Iran

Siapa dalang skandal itu...

img_title
VIVA.co.id
6 Maret 2025