China Rilis Laporan Tahunan Pelanggaran HAM di AS, Hasilnya Mencengangkan

Warga lokal menyalakan lilin untuk menyatakan duka cita atas penembakan di sekolah menengah di kota kecil Lowa, Amerika Serikat (AS).
Sumber :
  • AP Photo/Charlie Neibergall.

Washington – Pemerintah China pada Rabu, 29 Mei 2024, resmi merilis laporan tentang pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi di Amerika Serikat (AS) sepanjang 2023.

Buntut Polsek Diserang Massa, Kapolsek Kayangan Dicopot dari Jabatan

Laporan dari Kantor Informasi Dewan Negara Bagian Republik Rakyat China itu menyoroti memburuknya situasi HAM di Negeri Paman Sam.

Dilansir dari Xinhua, Sabtu 1 Juni 2024, laporan itu menyebut bahwa di AS, hak asasi manusia menjadi semakin terpolarisasi. Sementara minoritas yang berkuasa memiliki dominasi politik, ekonomi, dan sosial, warga biasa, yang merupakan mayoritas semakin terpinggirkan dengan hak-hak dasar dan kebebasan mereka diabaikan.

Terpopuler: 2 Polisi Dipecat gegara Diduga Peras Sekolah, Bus Jemaah Umrah Kecelakaan hingga 'Jagoan Cikiwul' Ditangkap

Kekerasan senjata juga meluas dan kebijakan kontrol yang diberlakukan pemerintah AS, tidak efektif menekan angka kasus yang terjadi.

Sepanjang 2023, tercatat ada setidaknya 654 penembakan massal di Amerika Serikat, dengan sekitar 43.000 orang terbunuh akibat kekerasan senjata, atau rata-rata 117 kematian per hari.

Polri Tawarkan Kakak Briptu Anumerta Ghalib Jadi Polisi, Cerita Mantan PNS dan TNI Bangun Bisnis Omzet Miliaran

Disebutkan bahwa kelompok-kelompok polarisasi dan kepentingan partisan mendorong semakin banyak pemerintah negara bagian untuk mengambil inisiatif mengesahkan undang-undang demi memperluas hak penduduk untuk memiliki senjata api.

Unjuk rasa pro-Palestina di New York

Photo :
  • New York Post

Pada 2023, setidaknya 27 negara bagian tidak memerlukan lisensi untuk membawa pistol.

Hal lain yang menjadi sorotan adalah kematian akibat kebrutalan polisi yang mencapai rekor tertinggi.

"Laporan itu menyebutkan setidaknya 1.247 kematian disebabkan oleh kekerasan polisi, rata -rata sekira tiga orang yang dibunuh oleh petugas penegak hukum setiap hari," menurut laporan Kantor Informasi Dewan Negara Bagian Republik Rakyat China itu.

Tingginya angka penahanan massal membuat AS menjadi negara dengan tingkat penahanan tertinggi dunia. AS juga memiliki 25 persen dari total jumlah tahanan dunia, jumlah terbesar orang yang dipenjara secara global.

Laporan HAM China ini mengklaim terjadinya manipulasi pemilihan umum oleh kedua belah pihak, partai besar di Amerika Serikat, seperti Demokrat dan Republik. Kedua pihak terus mengubah cara mereka untuk memanipulasi dan mendistorsi opini publik demi kepentingan diri sendiri.

Masyarakat umum di Amerika Serikat sangat kecewa dengan pemerintah federal dan politik di semua tingkatan. Sebanyak 76 persen orang Amerika percaya bahwa negara mereka menuju ke arah yang salah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya