Presiden Venezuela Sebut Netanyahu adalah Monster yang Diciptakan AS dan UE

Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
Sumber :
  • ANTARA/REUTERS/Marco Bello/Foto Dokumen

Caracas, VIVA – Presiden Venezuela, Nicolas Maduro menggambarkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai 'monster' yang diciptakan oleh Uni Eropa dan Kekaisaran Amerika Serikat.

995 Warga Tewas saat Antre Bantuan di Gaza, Diserang Israel

Presiden Venezuela itu kemudian membandingkan Netanyahu dengan diktator Nazi Adolf Hitler, seraya menambahkan bahwa Hitler pun tidak berani melakukan apa yang sedang dilakukan Perdana Menteri Israel itu.

"Kita menyaksikan tindakan seorang pembunuh yang hanya mengingatkan kita pada Hitler," ungkapnya.

Angkatan Laut Israel Tangkap 5 Nelayan Palestina yang Melaut Cari Makan

Netanyahu Perkenalkan Peta Timur Tengah Baru (Doc: Middle East Eye)

Photo :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Maduro juga mengecam perintah Netanyahu kepada pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon untuk mundur dari posisi mereka, dengan mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel itu memiliki keberanian untuk memberi perintah kepada pasukan penjaga perdamaian PBB yang berada di Lebanon Selatan atas perintah Dewan Keamanan.

Mobil Listrik Kian Dijauhi di Amerika

Sebelumnya, Maduro mengatakan apa yang terjadi di Timur Tengah bukanlah konflik, tetapi proyek kolonial oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Eropa yang bertujuan untuk menguasai kawasan itu.

"Netanyahu mengebom rumah sakit, sekolah, masjid, dan kamp pengungsi di Gaza. Apakah ini perang? Ini adalah genosida," kata Maduro, dikutip dari Middle East Monitor pada Kamis, 17 Oktober 2024.

Dia kemudian menambahkan bahwa Israel membunuh Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah, dan Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, untuk mencegah gencatan senjata disepakati.

Ilustrasi - Bendera lambang Perserikatan Bangsa Bangsa.

Iran Laporkan Kejahatan Perang Israel ke PBB

Iran menyampaikan laporan komprehensif tentang pelanggaran, terutama yang menargetkan perempuan dan anak-anak, selama 12 hari agresi militer pada Juni.

img_title
VIVA.co.id
21 Juli 2025