Austria Cibir Surat Perintah ICC untuk Tangkap Netanyahu “Tak Dapat Dipahami dan Menggelikan”
- Facebook/The Prime Minister of Israel
London, VIVA - Surat perintah penangkapan untuk kepala otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan kepala pertahanan Yoav Gallant oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC) memicu berbagai reaksi dari negara-negara Eropa, meski semuanya menghormati putusan tersebut sebagai independensi mahkamah.
Surat perintah penangkapan tersebut yang menjadi langkah bersejarah, diumumkan ICC pada Kamis, 21 November 2024, atas serangan genosida Israel di Jalur Gaza yang baru-baru ini memasuki tahun kedua, dan telah menewaskan sekitar 44.000 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta melukai 103.000 lainnya.
Meskipun menekankan penghormatan terhadap independensi ICC, respons yang diberikan berbeda-beda dalam nada dan pendekatan implementasinya.
VIVA Militer: Benjamin Netanyahu dan Letnan Jenderal Herzi Halevi
- timesofisrael.com
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrel, menggarisbawahi pentingnya mematuhi keputusan ICC, dengan menyatakan bahwa surat perintah penangkapan tersebut tidak bermotif politik dan harus dihormati dan dilaksanakan.
Selanjutnya, Perdana Menteri Irlandia Simon Harris menggambarkan surat perintah penangkapan tersebut sebagai sebuah "langkah signifikan" dan mendesak kerja sama untuk memastikan pekerjaan ICC berjalan dengan segera.
Wakil Presiden kedua Spanyol dan Menteri Tenaga Kerja Yolando Diaz menyambut baik keputusan ICC dan mengatakan bahwa Madrid berpihak pada keadilan.
"Selalu berpihak pada keadilan dan hukum internasional," demikian tulis Diaz pada X, seraya menambahkan "Genosida terhadap rakyat Palestina tidak boleh dibiarkan."
VIVA Militer: Tentara Israel di Jalur Gaza, Palestina
- thenationalnews.com
Sementara itu Menteri Luar Negeri Swedia Maria Malmer Stenergard memastikan dukungan EU atas tugas ICC, menegaskan komitmen Swedia terhadap independensi dan integritas mahkamah.
Kemudian, Kantor Kehakiman Federal Swiss menyatakan kewajibannya untuk bekerja sama dengan ICC berdasarkan Statuta Roma, berjanji untuk menangkap dan mengekstradisi Netanyahu atau Gallant jika mereka memasuki wilayah mereka.
Di Belanda, Menteri Luar Negeri Caspar Veldkamp meyakinkan parlemen bahwa negaranya menghormati independensi ICC, dan menambahkan bahwa pihak berwenang Belanda akan bertindak berdasarkan surat perintah tersebut dan menghindari kontak yang tidak penting dengan pihak-pihak yang disebutkan namanya.
VIVA Militer: Batalyon Tank Tempur Utama militer Israel
- jns.org
Sedangkan di Austria, Menteri Luar Negeri Alexander Schallenberg mengkritik surat perintah tersebut sebagai sesuatu yang “tidak dapat dipahami dan menggelikan” tetapi mengakui kewajiban hukum Austria untuk melaksanakannya.