Trump Sebut Warga Gaza Harus Pergi dari Tanah Mereka, Hamas: Tidak Akan Terlaksana

Senior Hamas official, Sami Abu Zuhri (Doc: MEMO)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Gaza, VIVA – Seorang pejabat senior Hamas mengecam pernyataan Donald Trump pada Selasa, 4 Februari 2025 yang meminta warga Gaza pergi dari tanahnya.

Trump Minta Negara Lain Ajukan Penawaran Terbaik Sebelum Berakhir Batas Waktu Negosiasi

Hamas menganggap pernyataan Trump sebagai resep untuk menciptakan kekacauan di Timur Tengah, setelah presiden AS tersebut mengklaim bahwa warga Palestina tidak meninggalkan Gaza karena mereka tidak punya alternatif lain.

"Kami menganggapnya sebagai resep untuk menciptakan kekacauan dan ketegangan di wilayah tersebut. Rakyat kami di Jalur Gaza tidak akan membiarkan rencana ini terlaksana," kata Sami Abu Zuhri dalam sebuah pernyataan.

Tensi Perdagangan AS-China Mereda, Bos OJK Jamin Sektor Jasa Keuangan RI Tetap Terjaga

"Yang dibutuhkan adalah diakhirinya pendudukan dan agresi terhadap rakyat kami, bukan pengusiran mereka dari tanah mereka," tambahnya, dikutip dari ANews, Rabu 5 Februari 2025.

Lebih dari 423 Ribu Warga Palestina Pindah ke Gaza Utara

Photo :
  • Anadolu Ajansi
Pengadilan Banding Blokir Rencana PHK Massal Trump di Lembaga Federal

Rekan pejabat senior Hamas Izzat al-Rishq juga mengkritik Trump atas komentar terbarunya.

"Rakyat kami di Gaza telah menggagalkan rencana pemindahan dan deportasi di bawah pemboman selama lebih dari 15 bulan," ucap al-Rishq dalam sebuah pernyataan terpisah.

"Mereka berakar di tanah mereka dan tidak akan menerima skema apa pun yang bertujuan untuk mencabut mereka dari tanah air mereka."

Kapal Madleen yang membawa sejumlah aktivis akan menuju Gaza menyalurkan bantuan

Israel Bakal Cegat Kapal Aktivis Madleen yang Bawa Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Angkatan Laut Israel telah bersiap menunggu kedatangan kapal armada Gaza Madleen yang meninggalkan Sisilia pada Senin kemarin,

img_title
VIVA.co.id
3 Juni 2025