Respons China Usai Trump Batalkan Tarif pada Smartphone hingga Laptop

VIVA Militer: Presiden China, Xi Jinping dan Presiden AS, Donald Trump
Sumber :
  • Star Tribune

Beijing, VIVA – Pemerintah China melontarkan kritik tajam terhadap langkah Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengecualikan tarif tinggi sebesar 125 persen untuk sejumlah barang elektronik asal China seperti smartphone dan laptop.

KAI Segera Operasikan 96 Unit KRL Baru dari China

Dalam pernyataan resmi, Beijing menyebut kebijakan itu sebagai "langkah kecil" yang tak cukup untuk memperbaiki dampak buruk dari keputusan sebelumnya.

Kementerian Perdagangan China menyatakan, keputusan Trump untuk memberikan pengecualian sebagian hanyalah upaya terbatas setelah kebijakan tarif tinggi yang diterapkannya memicu ketidakstabilan ekonomi global.

Ekonom Ingatkan Pemerintah Tak Buru-buru Turuti Permintaan AS, Ini Alasannya

"Kami mendesak AS untuk memperhatikan suara rasional masyarakat internasional dan pihak-pihak dalam negeri, mengambil langkah besar dalam memperbaiki kesalahannya, menghapus sepenuhnya tindakan yang salah dari tarif timbal balik dan kembali ke jalan yang benar untuk menyelesaikan perbedaan melalui dialog yang setara berdasarkan rasa saling menghormati," kata pernyataan kementerian tersebut, dikutip dari CNBC Internasional, Senin, 14 April 2025.

Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping

Photo :
  • AP
Tarif Trump Masih Berlaku, Pengadilan Banding AS Tunda Keputusan Final

Beijing menyatakan akan segera mengevaluasi dampak pengecualian tarif yang diumumkan Washington pada Jumat malam waktu setempat.

Sementara itu, Beijing Daily, harian resmi milik pemerintah, menilai kebijakan ini sebagai bentuk pengakuan tersirat bahwa rantai pasok elektronik asal China belum bisa digantikan oleh produsen AS.

"Opini publik secara luas memandang ini sebagai kemunduran lain oleh pemerintah AS atas kebijakan tarifnya," tulis Beijing Daily.

Di media sosial Weibo, tagar “Pemerintahan Trump Mundur Lagi” melonjak ke posisi dua besar dalam daftar pencarian terpopuler, mencerminkan respons publik China yang sinis terhadap langkah terbaru Washington.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya