NU Yordania Dukung Rencana Prabowo Mau Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia

Potret Anak-anak di Gaza Saat Mendapat Bantuan dari PCINU (Doc: PCINU)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Yordania, VIVA – Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Yordania mendukung rencana Presiden RI, Prabowo Subianto yang ingin mengevakuasi warga Gaza ke Indonesia, khususnya mereka yang terluka, mengalami trauma, dan termasuk kelompok rentan lainnya.

Presiden Prabowo Teken Perpres Perlindungan Jaksa, Mabes TNI Angkat Bicara

Sebelumnya, komitmen tersebut disampaikan Prabowo dalam lawatannya ke lima negara Timur Tengah, Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania pada 9-15 April 2025.

"Selain mendukung langkah pemerintah, PCINU Yordania juga telah menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi para pengungsi Gaza yang berada di sejumlah kamp di Yordania, termasuk di Distrik Zarqa dan Kamp Zumlat Amir Ghazi. Bantuan yang diberikan mencakup air bersih, paket iftar, serta kebutuhan pokok lainnya," menurut siaran pers yang dibagikan PCINU Yordania pada Selasa, 22 April 2025.

Presiden Prabowo Dukung Pemblokiran Rekening yang Tak Aktif

Potret Anak-anak di Gaza Saat Mendapat Bantuan dari PCINU (Doc: PCINU)

Photo :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Tak hanya bantuan fisik, PCINU Yordania turut menyelenggarakan kegiatan kemanusiaan seperti trauma healing, edukasi, dan hiburan bagi anak-anak mulai dari menggambar, bermain, bernyanyi, hingga sesi motivasi.

Prabowo: Indonesia Ready to Become a Global Energy Supplier

Salah satu titik penyaluran bantuan berada di Kamp Zumlat Amir Ghazi yang menampung sekitar 200 hingga 250 pengungsi.

KH. Aguk Irawan, Pengasuh Pondok Pesantren Baitul Kilmah Bantul, DIY, turut menyaksikan dan terlibat langsung dalam penyerahan bantuan tersebut.

Kondisi di Kamp Zumlat Amir Ghazi sangat memprihatinkan. Ratusan pengungsi harus hidup dalam sekitar 35 tenda barak berukuran 4x8 meter, yang dihuni oleh tiga hingga lima keluarga per tenda.

Hanya terdapat satu tandon air yang dikelilingi sekitar 20 tenda, terletak cukup jauh untuk menghemat penggunaan air karena pasokannya sangat terbatas, dan hanya datang satu hingga dua minggu sekali dari kawasan irigasi di seberang bukit.

Untuk air minum, para pengungsi terpaksa harus membeli karena air irigasi tersebut keruh dan tidak layak konsumsi.

Sementara itu, kondisi di Kamp Distrik Zarqa sedikit lebih baik. Ratusan pengungsi Gaza tinggal di sana dalam kondisi yang lebih stabil.

Sebagian dari mereka telah bermukim selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Beberapa merupakan anak yatim piatu, sementara yang lain lahir dan tumbuh di kamp pengungsian tersebut.

Mereka mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan dasar dari sejumlah LSM yang bekerja sama dengan pemerintah lokal.

Dalam keterangan sebelumnya, Presiden Prabowo menyampaikan pada tahap awal, pemerintah berencana mengevakuasi sekitar 1.000 warga Gaza.

"Saya lakukan ini karena banyak permintaan terhadap Indonesia untuk lebih aktif lagi berperan untuk mendukung, mencari penyelesaian konflik di Gaza dan di Timur Tengah secara keseluruhan," ujar Prabowo.

Lawatan Prabowo diakhiri dengan kunjungan ke Yordania, di mana ia bertemu dengan Raja Abdullah II bin Al-Hussein di Istana Al Husseiniya, Amman pada Senin, 14 April 2025.

Yordania merupakan negara dengan populasi pengungsi Palestina terbesar di dunia, dengan lebih dari 2 juta pengungsi terdaftar. Sebagian besar dari mereka tinggal di sepuluh kamp resmi yang dikelola UNRWA (Badan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat), serta di sejumlah kamp tidak resmi dan permukiman sekitar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya