Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari, Zelensky Sebut Upaya Manipulasi untuk Tipu AS

VIVA Militer: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden AS Donald Trump
Sumber :
  • AP/Julia Demaree Nikhinson

Kiev, VIVA – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam gencatan senjata selama tiga hari pada 8-10 Mei yang dilontarkan Presiden Rusia Vladimir Putin. Zelensky tak percaya dengan omongan Putin.

Zelensky menyebut pengumuman Putin itu sebagai upaya manipulasi di tengah proses perundingan damai yang dipimpin Amerika Serikat (AS).

"Sekarang, sekali lagi, upaya manipulasi lainnya untuk beberapa alasan. Semua orang harus menunggu hingga 8 Mei sebelum menghentikan tembakan hanya untuk memberi Putin keheningan untuk paradenya," kata Zelensky dikutip dari Kiev Independent pada Rabu, 30 April 2025.

Dia menyindir Rusia seperti memanipulasi dunia termasuk menipu AS yang menginisiasi perundingan gencatan senjata.

"Rusia secara konsisten menolak (semua proposal) dan terus memanipulasi dunia, mencoba menipu Amerika Serikat," lanjut Zelensky.

VIVA Militer: Presiden Rusia, Vladimir Putin

Photo :
  • Sputnik/Sergey Guneyev

Sebelumnya, Putin mengumumkan gencatan senjata demi memperingati peringatan 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II di Eropa.

Zelensky mengecam usulan Putin untuk gencatan senjata jangka pendek. Ia menyindir serangan terhadap warga sipil pada 28 April sebagai bukti bahwa Rusia tak ingin mengakhiri perangnya melawan Ukraina.

"Kami menghargai nyawa manusia, bukan parade. Itulah sebabnya kami percaya dan dunia percaya bahwa tidak ada alasan untuk menunggu hingga 8 Mei," ujar Zelensky.

Pemerintah Tak Wajib Lindungi Eks TNI AL yang Minta Pulang ke RI, Ini Penjelasannya

Lalu, pada 9 Mei, Rusia mengadakan parade militer megah untuk merayakan berakhirnya Perang Dunia II di Eropa. Ukraina dan sebagian besar negara Eropa menandai 8 Mei sebagai Hari Kemenangan di Eropa.

"Gencatan senjata seharusnya tidak hanya berlangsung beberapa hari, hanya untuk kembali melakukan pembunuhan setelahnya. Gencatan senjata harus segera, penuh, dan tanpa syarat, setidaknya selama 30 hari untuk memastikannya aman dan terjamin," ujar Zelensky.

Kemenhan Imbau Masyarakat Tak Ikuti Jejak Satria Arta Kumbara, Eks Marinir TNI AL yang Jadi Tentara Bayaran Rusia

Zelensky juga menyerukan peningkatan tekanan internasional terhadap Rusia agar menghentikan perangnya dan bersedia melakukan gencatan senjata.

"Setiap hari baru membawa bukti nyata bahwa tekanan harus diberikan kepada Rusia, dan tekanan itu harus cukup kuat untuk memaksa mereka di Moskow mengakhiri perang ini, perang yang hanya dibutuhkan Rusia," kata Zelensky.

Profil Satria Arta Kumbara, Eks Marinir TNI AL yang Jadi Tentara Bayaran Rusia


 

Militer kamboja tengah menyiapkan artileri roket ke arah Thailand

Thailand-Kamboja Masih Saling Serang Usai Trump Umumkan Perundingan Gencatan Senjata

Militer Thailand dan Kamboja kembali terlibat bentrokan bersenjata pada hari keempat, Minggu, 27 Juli 2025, setelah ditelpon Trump untuk berdamai

img_title
VIVA.co.id
27 Juli 2025