Prabowo Minta Aksi Nyata buat Kemerdekaan Palestina, Bukan Resolusi

Presiden Prabowo Subianto Pidato dalam Sidang ke-19 Session of the Conference of the Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) atau Persatuan Parlemen Negara-Negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta, VIVA – Presiden RI Prabowo Subianto membuka Sidang ke-19 Session of the Conference of the Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) atau Persatuan Parlemen Negara-Negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI), di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu, 14 Mei 2025. 

Viral Momen Respon Chris Martin Undang Dua Penggemar Israel Saat Konser di London

Dalam pidato di hadapan delegasi negara yang tergabung dalam OKI, Prabowo menegaskan, Indonesia tak pernah surut mendukung kemerdekaan Palestina.

"Beberapa hari lalu saya dapat kehormatan berbicara di parlemen Turkiye di Ankara, dalam forum itu saya tegaskan komitmen indonesia komitmen bangsa indonesia yang tidak akan pernah surut, tidak akan pernah berhenti membela hak rakyat Palestina untuk merdeka," kata Prabowo.

Cak Imin Bakal Lapor Pemerintah, Minta Relokasi Warga Gaza Dibatalkan

Ia menilai seharusnya organisasi di dunia tak lagi membahas resolusi untuk Palestina. Menurutnya, Palestina perlu segera mendapat dukungan untuk merdeka.

"Saya ulangi kembali di forum ini, sudah tiba waktu jangan kita sekedar berdiskusi, jangan menyusun resolusi lagi, rakyat Palestina terlalu lama menjadi korban, rakyat palestina membutuhkan keberpihakan, tindakan yang nyata," ucapnya.

Bertemu Cak Imin, Parpol Palestina Tegaskan Tolak Rencana Relokasi Warga Gaza ke RI

Ia menambahkan bahwa Indonesia terus berdiri bersama Palestina. Maka itu, Prabowo mengajak seluruh negara Islam untuk ikut mendukung kemerdekaan Palestina.

"Perjuangan ini akan semakin kuat bila kita dunia Islam, negara Islam yang mewakili seperempat umat manusia bisa bersatu. mari kita atasi perbedaan kita atasi kecurigaan kita mari kita atasi rivalitas di antara kita, mari kita lihat hal penting yaitu keselamatan umat manusia, mari kita lihat masa depan peradaban Islam," tuturnya.

Kepala Negara juga menekankan Islam pernah memimpin dunia dalam peradaban, sains, dan teknologi. Negara-negara Islam harus kembali merebut sains dan teknologi untuk kesejahteraan rakyat masing-masing negara. 

"Tidak mungkin kita kuat, kalau rakyat kita miskin. tidak ada negara miskin yang kuat. Untuk itu kita harus keluar dari kemiskinan, kita harus berjuang untuk mengangkat rakyat kita dari kemiskinan dan untuk itu dibutuhkan pemerintah yang bersih. Hanya dengan pemerintahan yang bersih kita bisa mencapai kemakmuran," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya