Tur Timur Tengah Trump Bawa 'Untung', Qatar Airways Borong 160 Pesawat Boeing
- AP Photo/Alex Brandon
Doha, VIVA – Boeing mencetak sejarah baru pada Rabu, 14 Mei 2025, dengan meraih pesanan pesawat berbadan lebar terbesar dalam sejarahnya. Maskapai nasional Qatar Airways menandatangani kesepakatan pembelian 160 unit jetliner, yang terdiri dari 130 Boeing 787 dan 30 Boeing 777X, serta opsi tambahan untuk 50 pesawat lainnya. Total nilai kesepakatan ini mencapai US$ 96 miliar (Rp 1,5 kuadriliun), menurut Gedung Putih.
Kesepakatan bersejarah ini diumumkan dalam kunjungan Presiden Donald Trump ke Qatar, menjadikannya salah satu pencapaian penting dalam tur diplomatik dan bisnisnya di negara-negara Teluk Arab.
Pesawat Boeing 737 Max.
- AP Photo/Elaine Thompson
Trump dan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, menghadiri langsung penandatanganan kontrak bersama CEO Boeing Kelly Ortberg dan CEO Qatar Airways Badr Mohammed Al-Meer.
"Itu adalah pesanan jet terbesar dalam sejarah Boeing," kata Trump mengutip pernyataan Ortberg.
Selain menjadi pencapaian politik bagi Trump, kontrak ini juga menjadi dorongan besar bagi Boeing dan mitra mesinnya, GE Aerospace. Dalam kontrak tersebut, Qatar Airways memilih mesin GEnx buatan GE untuk armada 787, mengesampingkan mesin Trent 1000 buatan Rolls-Royce. Untuk 777X, GE9X adalah satu-satunya pilihan mesin.
“Kesepakatan untuk 400 mesin GE merupakan yang terbesar yang pernah dilakukan GE Aerospace,” kata CEO GE Aerospace, Larry Culp.
Melansir dari The Business Standard, Kamis 15 Mei 2025, Qatar Airways sebelumnya telah menyatakan niat untuk memperluas armada jet berbadan lebar, dan kesepakatan ini mengukuhkan ambisi tersebut.
Langkah Qatar ini juga datang di tengah kendala yang dihadapi pesaing utama Boeing, yakni Airbus. Pesawat A350 versi besar yang ditenagai mesin Rolls-Royce dilaporkan mengalami kendala pemeliharaan di wilayah dengan iklim panas ekstrem seperti kawasan Teluk.
Ilustrasi Pesawat
- unsplash.com
Pesanan baru ini melengkapi 94 unit 777X yang sebelumnya sudah dipesan Qatar Airways. Sementara itu, pesaingnya Emirates memimpin sebagai pelanggan terbesar dengan 205 unit 777X. Hingga 30 April, Boeing mencatatkan total pesanan sebanyak 521 unit 777X dan 828 unit 787.
Pengiriman 777X sendiri dijadwalkan dimulai pada 2026, mundur enam tahun dari jadwal awal. Meskipun demikian, kontrak jumbo ini menegaskan kepercayaan pelanggan utama terhadap program jet berbadan lebar Boeing, serta menunjukkan kekuatan diplomasi ekonomi AS di kawasan strategis.