Jenderal AS Bertemu KSAD Bahas Kerja Sama Tanggap Bencana di LANPAC 2025
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Jakarta, VIVA – Dalam momentum strategis Simposium dan Pameran Angkatan Darat Pasifik (LANPAC) 2025 yang digelar di Honolulu, Hawaii, Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat Wilayah Pasifik (USARPAC), Ronald Clark, bertemu langsung dengan Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal Maruli Simanjuntak, pada Rabu, 14 Mei 2025.
Pertemuan keduanga mempertegas arah kerja sama militer kedua negara, terutama dalam mendukung operasi bantuan kemanusiaan dan tanggap darurat bencana (HA/DR).
VIVA Militer: Tim Gerak Cepat Bencana TNI Angkatan Udara menolong korban banjir
- Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara
Indonesia yang kerap dilanda bencana besar seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, banjir, hingga kebakaran hutan, menjadi perhatian utama dalam dialog tersebut.
Tragedi tsunami Samudra Hindia 2004 pun kembali disebut sebagai pengingat akan urgensi kesiapsiagaan dan koordinasi multinasional yang solid dalam merespons bencana.
"Kemitraan keamanan antara Amerika Serikat dan Indonesia mencerminkan komitmen bersama kami terhadap stabilitas di kawasan Indo-Pasifik,” kata Juru Bicara Kedutaan Besar AS di Jakarta, Jamie Ravetz.
“Pertemuan ini menekankan pentingnya memperkuat kesiapsiagaan bersama, khususnya dalam merespons bencana alam," tambahnya.
LANPAC 2025 sendiri merupakan forum pertahanan regional bergengsi yang diselenggarakan oleh Asosiasi Angkatan Darat Amerika Serikat (AUSA) dengan dukungan penuh dari USARPAC.
U.S. Army Photo by Staff Sgt. Carolina Sierra / Foto Angkatan Darat AS (Doc: Sersan Staff Carolina Sierrra)
- VIVA.co.id/Natania Longdong
Acara tersebut menghadirkan perwakilan dari lebih dari 30 negara di kawasan Indo-Pasifik, termasuk puluhan Kepala Staf Angkatan Darat, untuk membahas tantangan keamanan kontemporer yang dihadapi bersama.
Selain memperkuat kepercayaan dan memperluas kerja sama pertahanan, LANPAC mendorong kolaborasi strategis dan pertukaran solusi inovatif guna membentuk sistem tanggap darurat yang lebih adaptif dan terintegrasi di kawasan yang rawan bencana ini.