Trump Janji Kirim Bantuan ke Gaza, Akui Banyak Warga Kelaparan
- AP Photo/Alex Brandon
Washington, VIVA – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengakui bahwa banyak warga sipil di Gaza Palestina yang kini mengalami kelaparan akibat gempuran Israel. Ia berjanji bahwa pemerintah Amerika Serikat akan mengambil langkah untuk mengatasi situasi kemanusiaan yang memburuk tersebut.
“Kami sedang memperhatikan Gaza. Dan kami akan menangani situasi itu. Banyak orang yang kelaparan,” kata Trump kepada wartawan saat berada di Abu Dhabi, dikutip dari The Guardian, Minggu 18 Mei 2025.
Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya kritik internasional terhadap serangan Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 100 orang dalam 72 jam terakhir. Mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Sejak awal ofensif terbaru, diperkirakan lebih dari 53.000 orang telah menjadi korban jiwa.
Trump sebelumnya telah melakukan kunjungan ke Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab, dengan harapan dapat mendorong terciptanya jeda kemanusiaan atau penyaluran bantuan yang lebih besar ke Gaza. Namun kenyataannya, kekerasan di wilayah tersebut terus meningkat.
Ia juga mengusulkan rencana kontroversial untuk menjadikan Gaza sebagai "zona kebebasan" yang berfokus pada rekonstruksi pasca konflik. Namun, usulan tersebut mendapat banyak kritik karena dinilai tidak realistis dan mengabaikan akar konflik.
Sementara itu, upaya penyaluran bantuan yang dipimpin AS menghadapi tantangan besar. Beberapa skema distribusi melalui titik-titik yang dikontrol militer Israel dikritik karena dianggap tidak aman dan tidak cukup menjangkau warga yang paling membutuhkan.
Organisasi-organisasi kemanusiaan memperingatkan bahwa tingkat malnutrisi, terutama di kalangan anak-anak, kini meningkat tajam.
Pernyataan Trump menandai perubahan nada dari Washington yang sebelumnya lebih condong mendukung tindakan militer Israel.
Fokus pada krisis kemanusiaan di Gaza menunjukkan tekanan internasional yang makin besar terhadap AS untuk berperan aktif dalam meredakan konflik dan menyelamatkan nyawa warga sipil.