Trump Mau Ubah Nama Pentagon Jadi Departemen Perang

Presiden AS Donald Trump.
Sumber :
  • AP Photo/Alex Brandon

Washington, VIVA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan menandatangani perintah eksekutif, Jumat (5/9) waktu setempat, untuk mengganti nama Departemen Pertahanan atau Pentagon menjadi "Departemen Perang," kata juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt, Kamis.

Trump Resmi Ubah Pentagon Jadi Departemen Perang, Hegseth: AS Bertempur untuk Menang!

Berita tentang perintah tersebut pertama kali dilaporkan oleh Fox News.

Menurut Fox, Trump akan menandatangani perintah eksekutif untuk mengembalikan nama bersejarah tersebut, yang digunakan hingga 1949 sebelum lembaga itu direorganisasi menjadi Departemen Pertahanan berdasarkan Undang-Undang Keamanan Nasional tahun 1947.

Bukan karena Demo, Begini Kondisi Dosen UPI yang Hilang Seminggu dan Baru Ketemu

Pentagon atau Gedung Departemen Pertahanan Amerika Serikat

Photo :
  • ANTARA/Xinhua/aa

Perintah itu mengatur penggunaan “Departemen Perang” sebagai nama tambahan untuk Departemen Pertahanan dan meminta Menteri Pertahanan Pete Hegseth mengadopsi gelar tambahan “Menteri Perang.”

Tersangka Ricuh Demo di DPRD Batang Bertambah Jadi 5 Orang, 2 Positif Narkoba

Perintah itu juga menginstruksikan Hegseth untuk mengajukan langkah-langkah legislatif dan eksekutif agar perubahan tersebut bersifat permanen, serta memperbarui tanda dan situs web Pentagon.

Perintah itu juga termasuk mengganti nama ruang konferensi pers menjadi “Pentagon War Annex,” kata seorang pejabat Gedung Putih kepada Fox.

“Semua orang menyukai fakta bahwa kita memiliki sejarah kemenangan yang luar biasa ketika (lembaga) itu bernama Departemen Perang,” kata Trump kepada wartawan pada 25 Agustus.

Hegseth mengatakan langkah itu mencerminkan perubahan budaya di dalam departemen.

“Kita bukan hanya pertahanan, kita juga melakukan penyerangan,” tambahnya. (Ant)

VIVA Militer: Presiden Venezuela, Nicolas Maduro

Maduro Ketar-ketir Mau Digulingkan Trump: Venezuela Selalu Bersedia Dialog

AS harus "menghormati kedaulatan, hak atas perdamaian, hak atas kemerdekaan," kata Maduro

img_title
VIVA.co.id
7 September 2025