Netanyahu Tebar Ancaman di Sidang PBB: Hamas, Bebaskan Sandera atau Israel Memburu Kalian!
- UN
New York, VIVA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memulai pidatonya di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jumat, 26 September 2025, untuk berbicara langsung kepada para sandera yang ditawan di Gaza dan para penculiknya.
Berbicara dalam bahasa Ibrani, pemimpin Israel tersebut mengarahkan pidatonya kepada para sandera yang masih ditawan penculiknya di Gaza.Â
Netanyahu mengatakan pengeras suara telah dipasang di sisi Israel perbatasan Gaza untuk menyiarkan pidato tersebut ke wilayah Palestina, dengan harapan para sandera Israel yang ditahan di sana akan mendengar sumpahnya bahwa mereka tidak akan dilupakan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pidato di Sidang Majelis Umum PBB
- UN
Netanyahu juga mengklaim bahwa pidatonya disiarkan ke ponsel orang-orang di Gaza, termasuk pimpinan Hamas. Mata-mata Israel telah meretas ponsel di Gaza agar mereka dapat bersuara.
"Kami tidak melupakan kalian – sedetik pun tidak," kata Netanyahu dilansir Sky News
Kepada para sandera, ia berkata: "Kami tidak melupakan kalian... kami tidak akan gagal, kami tidak akan beristirahat sampai kami membawa kalian semua pulang,"
Kepada pimpinan Hamas, ia berkata: "Letakkan senjata kalian... bebaskan para sandera sekarang. Jika kalian melakukannya, kalian akan hidup, jika tidak, Israel akan memburu kalian."
Ia mengecam "tuduhan palsu genosida" dan berkata: "Jika Hamas menyetujui tuntutannya, perang bisa berakhir."
Dalam pidatonya, Netanyahu menegaskan bahwa, terlepas dari meningkatnya tekanan internasional dan kecaman atas genosida, Israel kata Netanyahu: "harus menyelesaikan tugasnya" di Gaza, merujuk respons balasan Israel atas serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.139 orang.
"Para pemimpin Barat mungkin telah menyerah di bawah tekanan ini," katanya. "Dan saya jamin satu hal: Israel tidak akan menyerah." tegasnya
Diplomat ‘Walk Out’
Sebelumnya, puluhan diplomat – delegasi negara-negara yang hadir di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melakukan aksi ‘walk-out’ ke luar aula sidang saat Perdana Menteri Israel naik ke podium untuk berpidato, Jumat, 26 September 2025.
Saat ketua sidang meminta ketertiban, terdengar sorak-sorai dan cemoohan sementara para delegasi berhamburan keluar, meninggalkan banyak kursi kosong. Aksi ‘walk-out’ para diplomat itu sebagai bentuk protes terhadap Benjamin Netanyahu.
Pemimpin otoritas Israel itu tetap hadir menyampaikan pidatonya di hadapan Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, meski ada perintah penangkapan atas dirinya yang diterbitkan oleh Mahkamah Internasional (ICJ) atas tindakannya di Jalur Gaza.
Saat Netanyahu naik ke mimbar Majelis Umum PBB, puluhan delegasi, termasuk Indonesia, secara bergelombang meninggalkan tempat duduknya dan keluar untuk memprotes kejahatan perang rezim Zionis Israel di Jalur Gaza serta serangan terornya di Iran dan Qatar.
Para delegasi terus mengalir keluar meski ada sejumlah pendukung Netanyahu yang bertepuk tangan dalam upaya meredakan atmosfer protes di ruang sidang Majelis Umum PBB.
